Jari Tawarkan Gaya Baru Berpolitik di Kota Cirebon

Sabtu 09-09-2017,05:00 WIB

PELUANG bagi figur yang ingin mencalonkan diri di Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Cirebon 2018 dari jalur independen, hampir tertutup. Dengan sisa waktu menuju pendaftaran yang semakin mepet, sangat berat untuk bisa menghimpun dukungan.
Anggota Presidium Jari. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon
Peluang itu bisa saja kembali terbuka dengan munculnya komunitas Jaringan Rakyat Independen (Jari). Ya, sekumpulan eks aktivitas mahasiswa pada era orde baru yang berasal dari sejumlah kampus ternama di Jawa Barat, menginisiasi berpolitik gaya baru.
Mereka akan membuka pendaftaran penjaringan bakal calon walikota (bacawalkot) untuk dikawal bersama maju melalui jalur independen di Pilwalkot 2018. Rencananya, pembukaan pendaftaran akan dimulai Minggu besok, di kawasan olahraga Bima dan Car Free Day di Jalan Siliwangi.
“Sudah ada 5 figur yang secara lisan berencana mau mendaftar. Kita baru akan membuka hari Minggu besok sampai hari Selasa. Setiap pendaftar, syaratnya minimal membawa 25 KTP dan dukungan dari 5 kecamatan berbeda,” ungkap Anggota Presidium Jari, Muhamad Jauharul Fuad, saat jumpa pers, di kawasan Gunungsari, Jumat (8/9).
Ia menjelaskan, pada 13-15 September, figur yang sudah mendaftar akan menjalani audisi. Kualitas dan kredibilitasnya akan diuji dan dinilai oleh juri yang terdiri dari beberapa komponen masyarakat, salahsatunya Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat SE.

“Setelah itu, pada 16-20 September masyarakat bisa vote melalui online, kita sudah siapkan layanannya. Pengumuman siapa sepasang calon walikota dan wakil walikota hasil audisi, akan diketahui pada ‎20 September atau maksimal 25 September,” terangnya.

Setelah terpilih sepasang figur hasil audisi, Jari bersama figur yang tidak terpilih akan bersama-sama membantu sepasang figur terpilih audisi untuk menggalang dukungan dan potokopi KTP, sebagai syarat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon.

“Untuk pengumpulan KTP, semua peserta yang mendaftar, akan bersama-sama mendukung. Kita sebagai katalisator. Jadi, kita optimis, masih terkejar apabila ada yang ingin maju dari jalur independen. Kita juga pastikan, tanpa biaya apapun,” jelasnya.

Jauharul mengatakan, gerakan itu dilakukan pihaknya sebagai wujud kepedulian terhadap Kota Cirebon. Melalui audisi itu, diharapkan bisa menjaring figur yang memiliki kemampuan dan kredibilitas tinggi, tapi tidak punya uang dan parpol. 

“Jangan sampai orang punya kredibilitas dan kemampun baik untuk memimpin, tidak bisa maju, karena tidak punya uang dan parpol,” katanya.

Senada disampaikan Anggota Presidium lainnya Jari, Heri Sugiarto. Ia menegaskan, Jari akan memosisikan sebagai political provider. Semua komponen di Jari dipastikan tidak akan maju di pilwalkot. 

“Justru kita mencari orang-orang yang dianggap mampu untuk menjadi pemimpin sesuai harapan masyarakat,” katanya.

Ia menegaskan, apabila ada figur yang mendaftar, sedangkan ia berstatus sebagai kader parpol atau terafiliasi dengan parpol tertentu, tetap akan diterima. “Tapi aturan mainnya, dia harus mundur dulu dari parpol tersebut. Karena kita benar-benar independen,” katanya.

Lebih lanjut, Heru menyampaikan, untuk biaya kampanye bila nanti diusung di pilwalkot, Jari akan melibatkan masyarakat. 

Artinya, Jari akan mengajak masyarakat untuk mendukung calon walikota dan wakil walikota independen hasil audisi Jari, termasuk dari sisi finansial. “Jadi, benar-benar dari, oleh, dan untuk masyarakat,” katanya. (jri) 
Tags :
Kategori :

Terkait