CILIMUS - Polsek Cilimus berhasil menangkap Nur Asanah (20) warga Desa Panawuan Kecamatan Cigandamekar, seorang ibu yang diketahui sebagai pelaku pembuang bayi yang baru dilahirkannya, yang ditemukan oleh warga di sungai Cigintung pada tanggal 29 Juni 2017 lalu.
Kapolsek Cilimus Kompol Abdul Fatah melalui Kanit Reskrim Ipda Sukendri ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa pihak Kepolisian berhasil mengamankan pelaku pembuang bayi yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri.
Bayi yang dibuang oleh ibunya tersebut ditemukan oleh warga dalam kondisi sudah membusuk bahkan kaki kanannya hilang satu. “Pelaku yang merupakan warga Desa panawuan, ditangkap dirumah kakaknya di Desa Widarasari Kecamatan Kramatmulya,” katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Kanit, pelaku mengakui bahwa bayi yang dibuang di sungai tersebut adalah anaknya. Bayi tersebut merupakan hasil dari hubungan gelap dengan pacarnya yang tidak mau bertanggungjawab, karena malu dan takut diketahui oleh keluarganya, kemudian muncul niat jahat dari pelaku untuk membuang anaknya.
“Bayi lahir pada jam 4.00 Wib subuh pada 24 Juni, saat bayi menangis pelaku kemudian membekap anaknya hingga meninggal. Sekira pukul 8 pagi kemudian membuang anaknya ke sungai yang jaraknya sekira 100 meter dari rumahnya, kondisi bayi sendiri sebelum dibuang lahir dalam keadaan normal dan sehat,” terangnya.
Warga Desa Panawuan Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, menemukan mayat bayi mengambang di Sungai ciguntung dengan kondisi sudah membusuk dan kondisi kaki kanannya hilang Jumat (30/6).
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, jasad bayi yang diperkirakan masih berusia lima bulan tersebut, ditemukan pertama kali oleh Budi dan Heru warga setempat sekitar pukul 14.00 Wib yang hendak mencari burung di kebun.
Saat melintasi sungai, kedua saksi mencium aroma bau busuk yang sangat menyengat, kemudian saksi mencari asal bau busuk tersebut dan menemukan jasad bayi yang kondisinya sangat mengenaskan. Jasad bayi yang belum diketahui jenis kelaminnya itu dalam keadaan telanjang, tersangkut disebuah batu dengan kondiis badan yang sudah melepuh dan kaki kiri hilang.
Saksipun langsung melaporkan penemuan jasad bayi tersebut, ke aparat Desa setempat dan kemudian dilaporkan kepada Polsek Cilimus. Petugas Kepolisian dari Polsek Cilimus dan tim inafis dari Polres Kuningan yang menerima laporan langsung menuju TKP.
“Saya hendak mencari burung, kemudian mencium bau busuk yang menyengat, kami pun langsung mencari asal bau tersebut, ternyata bau tersebut dari jasad bayi tersangkut di batu dengan kondisi mengenaskan di sungai,” kata Budi. (ale)