MAJALENGKA - Bakal calon bupati (bacabup) Majalengka pada pilkada 2018, Moch Ramdani gencar melakukan silaturahmi dengan warga. Kali ini, ia menghadiri HUT Gosseka yang kesatu, Sabtu (1/7).
Menurut Ramdani, sekarang ini dirinya masih sebagai bakal calon bupati belum menjadi calon bupati. Sehingga, pihaknya masih terus melakukan silaturahmi untuk bergerak di lapangan dengan berbagai lapisan masyarakat.
Setelah ditetapkan menjadi calon bupati, kata dia, tentunya lebih leluasa untuk melakukan kegiatan. Dirinya juga mengimbau, agar seluruh masyarakat selalu mempererat hubungan silaturahmi kekeluargaan dan persaudaraan.
Ramdani juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh komunitas sepeda dan terus berpesan untuk tetap rajin berolahraga. Sebab, selain untuk kesehatan, kalau dilatih secara terkonsep, bisa menghasilkan prestasi.
\"Kegiatan saya sekarang ini hanya melakukan silaturahmi dengan masyarakat. Saya sebagai putra daerah tentunya ingin mambangun daerah itu menjadi lebih baik lagi ke depan,\" ujarnya.
Sementara itu, Ketua Gowes Sepeda Kadipaten (Gosseka) Kijoen, sangat mengapresiasi dengan mau hadirnya Moch Ramdani ke acara tersebut. Sebab, kedatangan Ramdani murni silaturahmi tanpa ada embel-embel kampanye ataupun kepentingan lainnya.
Hal ini patut menjadi contoh bagi masyarakat, meskipun sudah menekadkan diri untuk maju di Pilkada. Akan tetapi, Ramdani tidak ingin niat silaturahminya dicampuri dengan kegiatan politik.
“Ini akan menjadi dorongan yang bagus untuk tumbuhnya dinamika pergaulan di setiap lini kehidupan, semakin tidak ada jarak antara masyarakat dan tokoh calon pejabat,” ujarnya.
Kehadiran beberapa onthelis dan goweser dari berbagai desa bahkan dari luar kabupaten, menyemarakan HUT Gosseka dengan menggelar gowes bareng, acara yang dimulai pukul 08.00 WIB itu diikuti sekitar 200an goweser.
Sementara itu, tokoh muda onthelis Jatitujuh Mbun, menyambut baik acara yang mampu menyatukan sepeda onthel dengan sepeda gunung. Mbun menjelaskan kegiatan seperti itu bisa melebur antara komunitas sepeda di berbagai daerah.
“Terasa tidak ada jarak antara sepeda gunung dengan sepeda onthel, entah darimana mulanya, tapi dengan acara seperti ini, menjadi lebur, kami senang,” ungkapnya.(hsn)