SEBAGAI pimpinan, Dyah Lestari lebih senang melakukan pendekatan emosional kepada karyawannya. Perempuan yang sejak dua tahun lalu menjabat, General Manager di Grage Hotel Cirebon itu mengaku, punya kesan mendalam dalam karirnya selama bergabung dengan Grage Group.
![](\"https://www.rakyatcirebon.id/wp-content/uploads/2017/06/dyah-lestari.jpg\"){kind=link}
\"Yang paling berkesan, semuanya karena setiap orang punya karakter sendiri di Grage Sangkan begini. Sementara di Grage Hotel beda lagi,\" ungkapnya kepada Rakcer, kemarin.
Untuk itu, guna dekati karyawannya, Dyah lebih senang melakukan adaptasi terlebih dahulu. Tujuannya, agar berbagai program yang dicanangkan, mampu dijalankan dengan baik oleh bawahannya.
\"Kalau adaptasi bukan orang lain yang beradaptasi sama aku, tapi malah aku yang beradaptasi. Aku lebih suka kenal dulu sama mereka baru aku bikin aturan,\" jelasnya.
Menurutnya, mengatur karyawan terbilang lebih sulit dibanding mengatur sistem. Untuk itu, dengan mengenal karakter karyawan terlebih dahulu, program hotel bisa berjalan dengan baik.
\"Yang paling menarik, memenej people. Kalau memenej sistem tinggal jalan. Kitanya harus nggak ego aja, kompromi harus dengan ego, karena masing-masing karakter berbeda,\" jelasnya.
Di 2 tahun kepemimpinannya, Dyah mengaku punya harapan untuk menjadikan hotel yang dipimpinnya menjadi salah satu hotel pilihan bagi masyarakat Cirebon.
Untuk itu, semaksimal mungkin, Dyah membuat konsep agar Grage Hotel Cirebon menjadi tempat yang nyaman bagi tamu.
\"Yang ingin dicapai pengennya GHC jadi hotel pilihan, kita siapin rasa nyaman buat tamu paling utama. Karena banyak hotel yang bagus tapi kalau yang nyaman di Grage Hotel Cirebon,\" pungkasnya. (wan)