KUNINGAN – Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Rana Suparman SSos dan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon H Mustofa SH, menggelar pertemuan tertutup di ruang ketua DPRD Kuningan, Rabu sore (15/3). Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Hj Yuningsih MM dan Wakil Ketua DPRD Kuningan Drs Toto Suharto SFarm Apt didampingi pula Sekretaris DPRD H Suraja SE MSi.
“Ini dalam rangka menunjang tupoksi pimpinan DPRD, terutama kita melakukan koordinasi, karena secara teritorial wilayah, Kuningan ini memiliki dampak tersendiri bagi Cirebon. Tapi hal yang khusus, kita ingin menerima masukan kaitan dengan masalah support anggaran Pilkada 2018,” kata Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa SH usai pertemuan yang berlangsung hampir satu jam saat diwawancarai sejumlah media.
Hal-hal yang berkaitan dengan masalah pembangunan, lanjut Mustofa, itu tertuang saat sharing dalam pembicaraannya bersama ketua DPRD Kuningan Rana Suparman SSos. Kaitan dengan kebijakan tersebut, kata Mustofa, segala sesuatu yang berdampak kepada Cirebon, akan selalu dikoordinasikan melalui berbagai upaya dari DPRD Kabupaten Kuningan.
“Kita lebih kepada bagaimana meningkatkan peran dan fungsi pimpinan DPRD dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah kita masing-masing,” ujar ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon itu.
Ikut menambahkan, ketua DPRD Kuningan, Rana Suparman SSos. Atas nama pribadi dan pimpinan DPRD, pihaknya sangat menyambut baik kedatangan dua pimpinan DPRD Kabupaten Cirebon ke Kuningan. Hal itu menurutnya, dalam rangka membangun kesamaan visi untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, tentunya juga dalam hal kebijakan APBD harus berpihak kepada rakyat.
“Pak H Mustofa menyampaikan arah kebijakan ini, kami di Kuningan juga ikut mensupport untuk penyaluran APBD yang baik. Begitu juga sebaliknya. Kita tadi berbagi pengalaman, ketika Kuningan memiliki jabatan kosong Wakil Bupati, kita sampaikan proses pengisiannya bagaimana. Secara utuh proses ini kami sampaikan, plus juga disampaikan tata tertib DPRD, sampai komunikasi parpol pengusung juga kami sampaikan. Tadi juga cerita sejarah, dan lain sebagainya, kita penuh canda tawa,” terang Rana.
Di akhir penjelasannya, Rana sempat menyinggung soal gejolak politik di internal PDI Perjuangan menjelang Pilkada 2018. Menurutnya, di PDI Perjuangan tidak perlu ada ambisi dan tidak perlu meronta-ronta ingin menjadi bupati karena ada mekanisme partai yang akan menjawabnya.
“Jadi, bagi yang berminat ingin maju (Calon Bupati, red) dari PDI Perjuangan, ikuti saja mekanisme itu. Sekali lagi saya katakan, ikuti mekanisme partai, koordinasi dengan partai, tidak perlu saling memojokan sesama saudara separtai, guyub, jalan bareng. Mari berlombha-lomba membuktikan kecintaan kita kepada masyarakat. Itu saja dari saya,” tandas Rana. (muh)