SMP Negeri 11 Kota Cirebon Bantah Terlibat Pemotongan Dana PIP, Kasus Masih Didalami Kejaksaan

SMP Negeri 11 Kota Cirebon Bantah Terlibat Pemotongan Dana PIP, Kasus Masih Didalami Kejaksaan

KLARIFIKASI. Humas SMPN 11 Cirebon, Eulis Henda memberikan klarifikasi sekaligus membantah adanya pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di sekolah mereka, khususnya terkait bantuan yang berasal dari DPR RI.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-

Namun, pada pencairan berikutnya, Taufik menambahkan, para orang tua justru tidak lagi menerima dana PIP

"Ketika dikonfirmasi ke pihak sekolah, mereka diberitahu bahwa dana tersebut berasal dari pemerintah atau partai politik, bukan dari sekolah. Bahkan, ada siswa yang hanya menerima separuh dari dana yang seharusnya diterima," tambahnya.

M Taufik menyampaikan harapan dari para orang tua agar sistem penyaluran dana pendidikan di Kota Cirebon diperbaiki. 

“Tujuan dari program PIP ini kan untuk membantu anak-anak sekolah agar bisa terus belajar. Jangan sampai malah jadi lahan penyimpangan,” tegasnya.

Menanggapi laporan tersebut, Jaksa Gema yang menerima laporan menyatakan bahwa pihaknya masih akan mendalami kasus PIP di SMP Negeri 11 Kota Cirebon ini. 

“Secara modus, memang terlihat mirip dengan kasus di SMA 7 sebelumnya. Namun kita masih harus memintai keterangan dari pihak sekolah dan pihak-pihak terkait sebelum menyimpulkan,” jelas Gema.

Ia menambahkan bahwa pihak Kejaksaan telah resmi menerima laporan tersebut dan akan menunggu arahan pimpinan untuk menentukan langkah selanjutnya. 

“Apakah nanti ditangani di bidang tindak pidana korupsi (tipikor) atau melalui mekanisme lain, kita masih menunggu disposisi,” katanya.

Meski demikian, ia menyebutkan bahwa proses tersebut biasanya tidak memakan waku lama.

"Kita (Kejaksaan) belum bisa memastikan ya berapa lama karena itu menunggu disposisi juga dari pimpinan langkah-langkah yang harus kita ambil itu seperti apa tetapi biasanya sih tidak lama sekitar satu atau dua hari kita sudah mendapatkan petunjuk harus bagaimana," pungkasnya.

Kasus ini menjadi sorotan setelah sebelumnya muncul dugaan serupa di SMA Negeri 7, yang juga tengah dalam proses penyelidikan. (its)

Sumber:

Berita Terkait