Pensiunan BUMN Watro Perjuangkan Hak JHT, Jalan Kaki Surabaya-Jakarta untuk Temui Menaker

Pensiunan BUMN Watro Perjuangkan Hak JHT, Jalan Kaki Surabaya-Jakarta untuk Temui Menaker

Sekretaris DPD PSI Kota Cirebon bersama pengurus saat bertemu dengan Watro, seorang pensiun DAMRI yang berjalan kaki dari Surabaya menuju Jakarta. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Watro (57), seorang pensiunan Perum Damri Regional III asal Mojokerto, Jawa Timur melakukan aksi jalan kaki dari Surabaya menuju Jakarta untuk menagih hak uang pesangon pensiun.

Watro bermaksud untuk menemui Menteri Tenaga Kerja untuk mengadukan nasibnya, yang tak kunjung menerima hak Jaminan Hari Tua (JHT). 

Watro berjalan menyusuri jalur Pantai Utara, dan diperkirakan butuh waktu dua minggu untuk sampai di Jakarta.

BACA JUGA:Dari Toko Resmi Sampai Grosir: Panduan Lengkap Mencari Smartphone Terbaik di Kota Cirebon

Watro melakukan aksi ini karena memperjuangkan hak nya, setelah jalur diplomasi dan mediasi di Disnaker hingga jalur hukum di Polda Jatim mentok, tapi sampai saat ini hak JHT sebesar 170 juta tak kunjung diberikan.

Dari informasi, Watro sendiri resmi pensiun Mei 2025, dan idealnya maksimal tiga bulan hak pesangon itu sudah dicairkan.

Namun hingga saat ini tidak jelas, dan selain Watro ada 23 pensiunan lain juga bernasib sama. JHT tak cair.

BACA JUGA:Tablet Rasa Laptop: Review Lengkap Microsoft Surface Pro 11, Siap Gantikan Tugas Kerjamu!

Jumat (24/10) kemarin, perjalanan Watro sampai di Kota Cirebon, dan di Kota Wali, Watro bertemu dengan jajaran pengurus DPD PSI. 

Sekretaris DPD PSI Kota Cirebon, Afen Wiyanto mengungkapkan, Watro sendiri sampai di jalur Pantura Cirebon pada Kamis (23/10) malam. 

"Karena sudah larut, akhirnya Watro kita bantu fasilitas bermalam dulu," ungkap Afen. 

BACA JUGA:Menguak Misteri Game Paling Sulit Sepanjang Masa: Cuma Pro yang Bisa Tamat!

Tak banyak berkata-kata, lanjut Afen, pada Jumat pagi, pengurus DPD PSI pun kembali melepaa perjalanan Watro untuk melanjutkan perjuangan memperjuangkan haknya. 

"Kami mendukung perjuangan ini, tapi kami hanya bisa memberikan support untuk perjalanan dan semangat saja," lanjut Afen. 

Sumber: