P3TGAI Murni untuk Kebaikan Petani, Mohon Jangan Diganggu

P3TGAI Murni untuk Kebaikan Petani, Mohon Jangan Diganggu

KOMUNIKASI. Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Ismail Widadi berkomunikasi virtual dengan kelompok penggarap P3TGAI. FOTO: SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pembangunan infrastruktur fisik tata guna air kerap menemui kendala lapangan. Salah satunya oknum yang mencari-cari kekurangan dari proyek tersebut.

Hal serupa juga dihadapi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung selama tiga tahun merealisasikan Program Percepatan Pembangunan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI).

Padahal program tersebut murni usulan petani dan digarap sendiri oleh petani. Hanya saja, sumber dananya berasal dari Kementerian PUPR. Namun, ada saja oknum yang usik.

Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung (Kabalai), Ismail Widadi membenarkan, salah satu kendala di lapangan realisasi P3TGAI ialah gangguan nok teknis. "Kalau ada proyek, itu selalu dicari siapa penyedia jasanya," kata Ismail, kemarin.

Padahal sering kali dia menjelaskan, dalam hal tersebut, petani penggarap sawahlah yang menjadi pekerja P3TGAI didampingi pengawas independen yang sudah dibekali keterampilan di bidang teknik sipil.

"Itu bukan proyeknya BBWS. Kami hanya memfasilitasi. Sumber dananya dari pusat langsung masuk ke rekening kelompok (P3TGAI). Yang mengerjakan pun petani pemilik irigasi," jelas dia.

Tahun ini, BBWS Cimanuk-Cisanggarung memfasilitasi pembangunan 335 P3TGAI tersebar di seluruh wilayah kerja BBWS Cimanuk-Cisanggarung dengan anggaran total mencapai Rp75 miliar.

Ismail berharap, adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat terhadap pembangunan P3TGAI tersebut. Bukan malah merecoki teknis yang bakal menghambat pembangunan.

"Tidak ada penyedia jasa. Yang mengerjakan ya tetangga-tetangganya sendiri. Kalau ada yang kurang beres ya ada tenaga pendampingnya," pungkas Ismail. (wan)

 

Sumber: