Kendaraan Menumpuk di Pantura, Imbas Kebijakan One Way

Kendaraan Menumpuk di Pantura, Imbas Kebijakan One Way

ONE WAY. Sejak kemarin hingga Sabtu (7/5), pemandangan di jalur tol dari salah satu flyover, masih menerapkan sistem one way. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH--

 

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Ruas jalur tol mulai menerapkan rekayasa lalu lintas one way pada H+4 Lebaran, Jumat (6/5) kemarin. Imbasnya, kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dibuang ke jalur arteri Pantura. Sehingga arus kendaraan menumpuk di jalur Pantura Bypass-Brigjen Dharsono dan mengalami lonjakan dari kedua arah.

 

Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Andi Armawan menyampaikan, peningkatan kendaraan dari arah Jakarta sudah mulai terlihat sejak Jumat siang kemarin.

 

"Iya mas, dampak one way di jalur tol, kendaraan dari kedua arah mengalami peningkatan," ungkap Andi.

 

Meskipun terjadi peningkatan, arus lalu lintas masih terpantau lancar. Sehingga, untuk U-Turn yang ada di sepanjang jalur Pantura yang masuk wilayah Kota Cirebon semua ditutup. Kecuali persimpangan-persimpangan yang memiliki APILL (lampu merah, red).

 

"Jl Pemuda, Evakuasi, Kanggraksan, Terminal dan Perumnas. Semua masih kita buka, dan tentatif akan ditutup jika diperlukan," lanjutnya.

 

Namun menjelang sore hingga malam hari, lonjakan kendaraan semakin tinggi. Bahkan, kata Andi, sekitar pukul 19.30 WIB, kendaraan dari arah Jakarta imbas buangan tol yang masih memberlakukan one way, mengular, mulai dari lamer Kanggraksan hingga persimpangan Pemuda.

 

Oleh karena itu, petugas melakukan penutupan terhadap persimpangan Evakuasi-Sunyaragi.

 

"Baru saja (semalam, red), Sunyaragi kita tutup. Karena dari arah Jakarta mulai crowded," ucap Andi memberikan update.

 

Kondisi ini, kata Andi, diprediksi akan terus berlanjut dan semakin meningkat sampai Sabtu besok (hari ini, red).

 

Pihaknya memprediksi, puncak arus balik akan terjadi pada Sabtu hari ini. Karena melihat kebiasaan tahun sebelumnya, arus balik selalu terjadi dua hari menjelang hari efektif kerja kembali dimulai.

 

"Satu hari sebelum masuk, hari Minggu, biasanya dipakai untuk istirahat. Jadi sepertinya puncak arus balik akan terjadi besok," jelasnya.

 

Meskipun demikian, ditambahkan Andi, puncak arus balik diperkirakan akan lebih landai, dibanding saat arus mudik lalu. Pasalnya, lalu lintas arus mudik sudah mulai terlihat sejak H+1 Lebaran lalu.

 

"Sudah banyak yang balik lebih awal. Jadi, sepertinya puncak arus balik tidak akan sepadat saat mudik," imbuh Andi.

 

Sementara itu, Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Suprapto mengatakan, sejak memasuki hari kedua setelah Lebaran, Rabu (4/5) kemarin, kondisi penumpang KA di wilayah PT KAI Daop 3 Cirebon mengalami lonjakan. Bahkan peningkatan sudah mulai terlihat sejak H+1 Lebaran, Selasa (3/5) lalu.

Sumber: