Membahayakan, U-Turn Ditutup, Pengendara Gunakan Jasa Potong Jarak

Membahayakan, U-Turn Ditutup, Pengendara Gunakan Jasa Potong Jarak

NEKAT. Sejumlah pengendara sepeda motor memotong jarak tempuh dengan melompati median jalan di jalur Pantura Widasari. Meski membahayakan. Namun, jasa potong jarak itu sangat diminati pengendara motor. FOTO: TARDIARTO AZZA/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU-Hingga H+4 Idul Fitri 1443 Hijriyah, Sabtu (7/5), akses pengguna jalan khususnya untuk memutar arah di jalur Pantura Indramayu masih belum normal.

Kondisi ini karena masih ditutupnya ratusan U-Turn. Sehingga jasa potong jarak tempuh yang melompati median pun diminati khususnya bagi pengendara sepeda motor.

Pemandangan tersebut terlihat di jalan raya wilayah Kecamatan Widasari. Kabarnya, kondisi itu terjadi sejak mulai ditutupnya putaran arah untuk kepentingan arus mudik dan balik lebaran.

Di lokasi itu tampak empat sampai enam orang yang membagi tugasnya untuk membantu pengendara sepeda motor.

Ada yang bertugas memberi aba-aba agar kendaraan mengurangi kecepatan. Ada yang mendorong sepeda motor untuk bisa naik ke median.

Juga ada yang bertugas meminta imbalan jasanya dari para pengendara yang memanfaatkan akses potong jarak tersebut.

Meski terlihat membahayakan dan jelas melanggar aturan berlalu lintas. Namun jasa potong jarak itu sangat diminati.

Terlebih lagi ketinggian median jalan di lokasi itu sangat rendah. Sehingga mesin sepeda motor aman dari benturan.

Salah satu pengendara sepeda motor, Carta mengaku terbantu dengan jasa potong jarak tersebut.

Ia yang bermukim di wilayah Kertasemaya untuk menuju sebuah tempat di Jatibarang tidak harus memutar di bundaran yang terletak di jalan baru Widasari dengan jarak tempuh sangat jauh.

“Sudah sering naik trotoar kalau ke Jatibarang, ngasih dua ribu perak,” tuturnya.

Disinggung ada akses potong jarak yang lebih aman dan tidak jauh dari lokasi tersebut, menurutnya tidak lebih cepat dibandingkan melompati median jalan.

Ditambah lagi aksesnya melintasi pemukiman warga meskipun tidak menyeberangi jalur pantura karena melintas di bawah jembatan. “Lewat bawah jembatan ada jalan, tapi lebih cepat lewat sini,” kata dia.

Sementara itu, warga yang menjual jasa dadakan mengaku hanya sebatas membantu agar pengendara aman dan cepat menyeberang.

Terkait imbalan jasanya, ia dan teman-temannya tidak memaksa. “Sedikasihnya saja,” ucap salah satu warga yang enggan menyebut namanya.

Seperti diketahui, selama arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah, Polres Indramayu melaksanakan rekayasa penutupan 239 putaran atau U-Turn di sepanjang jalur arteri Pantura Indramayu.

Sedangkan untuk memutar arah disediakan 9 U-Turn yang tidak dilakukan penutupan, yaitu Bundaran Sukra, U-Turn Kecamatan Patrol, U-Turn Java Seafood, U-Turn Jangga, Bundaran Kiajaran, U-Turn RS Mitra Plumbon, Bundaran Widasari, Bundaran Pilangsari, dan Bundaran Cadangpinggan. (tar)

Sumber: