Komunitas Ojol Sambangi Polres

Komunitas Ojol Sambangi Polres

TANYAKAN PENANGANAN. Para pengemudi Ojek Online (Ojol) Kuningan menanyakan keseriusan pihak kepolisian menangani kasus balap liar maut di Jalan Siliwangi yang merenggut nyawa salah satu rekannya, sepekan jelang Lebaran lalu.--

 

RAKYATCIREBON.ID, KUNINGAN - Para pengemudi Ojek Online (Ojol) Kuningan menanyakan keseriusan pihak kepolisian menangani kasus balap liar maut di Jalan Siliwangi pada sepekan jelang Lebaran lalu yang merenggut nyawa salah satu rekannya. Keingintahuan para pengemudi Ojol tersebut disampaikan kepada awak media saat mendatangi Mapolres Kuningan, kemarin (10/5).

 

Bersama istri korban dan perangkat Desa Cikananga, para pengemudi Ojol tersebut berniat menemui Kasat Lantas untuk menanyakan sejauh mana penanganan kasus kematian rekannya yang diduga merupakan korban aksi balap liar.
"Tadinya kami ingin bertemu langsung Pak Kasat Lantas, namun beliau sedang ada rapat di Cirebon. Maksud kami ingin menanyakan perkembangan kasus tabrakan di Jalan Siliwangi pada hari Selasa (26/4) dini hari lalu yang menyebabkan satu rekan kami bernama Taufik Virmansyah meninggal dunia. Karena seperti diketahui bersama dan melihat rekaman yang beredar viral, meninggalnya rekan kami tersebut diduga merupakan korban aksi balap liar," ujar Ali Yuliadi selaku perwakilan Ojol Kuningan di ruang Balai Wartawan Pokja Polres Kuningan.
Ali mengatakan, pihaknya berharap pihak kepolisian menangani kasus balap liar yang meresahkan masyarakat tersebut hingga tuntas dan menangkap para pelakunya. Hal ini, kata Ali, untuk memberikan efek jera sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi di Kabupaten Kuningan.
"Kami mendengar informasi, pelaku balap liar yang bertabrakan dengan rekan kami tersebut masih di bawah umur dan mengalami luka cukup serius juga. Namun kami juga ingin tahu, apakah pelaku bisa dijerat hukum. Kami juga ingin menanyakan keberadaan para pelaku balap liar lain yang saat kejadian ada di lokasi dan mungkin usianya sudah dewasa, apakah bisa dijerat hukum juga. Kami hanya ingin ada keadilan, karena aksi kebut-kebutan mereka menyebabkan rekan kami meninggal dunia," ungkap Ali.
Sementara itu Siti Halimah selaku istri korban mengaku hingga saat ini belum bertemu dengan pemotor berinisial A pelaku balap liar yang bertabrakan dengan mendiang suaminya. Dikatakan Siti, belum ada itikad baik dari pihak keluarga datang ke rumahnya untuk menyampaikan duka cita ataupun permintaan maaf atas aksi balap liar yang dilakukan A hingga menyebabkan suaminya meninggal dunia.
"Kami tidak meminta belas kasihan, hanya berharap ada itikad baik dari pelaku atau orang tuanya mengakui kesalahannya. Kami juga datang ke pihak kepolisian ini untuk meminta difasilitasi bisa dipertemukan dengan keluarga pelaku tabrak liar untuk membicarakan musibah yang kami alami," ujar Siti yang kini harus menjadi orang tua tunggal mengurus anak semata wayangnya yang masih berusia 4 tahun.
Pasalnya, kata Siti, dirinya mendapat kabar bahwa pelaku balap liar berinisial A yang sempat menjalani perawatan di RS Juanda sudah pulang ke rumahnya. Dia dibantu teman-teman pengemudi Ojol pun telah mencari keberadaan A yang konon tinggal di Kelurahan Cijoho namun tidak jelas keberadaannya.
"Mudah-mudahan dengan bantuan dari pihak kepolisian, kami bisa dipertemukan. Setidaknya ada itikad baik dari pelaku ataupun keluarganya untuk meminta maaf atau menyampaikan belasungkawa atas musibah ini," ujar Siti.
Seperti diketahui, seorang pengemudi Ojol bernama Taufik Firmansyah (28) menjadi korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Siliwangi pada bulan puasa tanggal 26 April dini hari lalu. Taufik meninggal dunia di lokasi kejadian setelah motor yang dikendarainya bertabrakan dengan pemotor dari arah lawan yang dikemudikan ABG berinisial A (14) yang diduga sedang melakukan aksi balap liar dengan kawannya. (fik)

 

 

 

 

Sumber: