Pedagangan Jasa di Kota Cirebon Tergolong Lengkap
Jumat 27-05-2022,18:00 WIB
POTENSI. DKUKMPP dan Kadin Kota Cirebon beberkan potensi perdangan jada dan UMKM di Kota Cirebon. --
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Kementerian Perdagangan RI menunjukkan keseriusan yang besar terhadap pengembangan sektor jasa melalui perundingan perdagangan jasa di tingkat bilateral, regional, dan multilateral. Peran sektor jasa sebagai motor penggerak perekonomian nasional semakin meningkat.
Hal itulah yang mendasari digelarnya Konsultasi Teknis Hasil-hasil Perundingan Perdagangan Jasa : ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) dan ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA) di Hotel Aston Cirebon, Jumat (27/5).
Kegiatan ini digagas Direktorat Perundingan Perdagangan Jasa, Kementerian Perdagangan dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon.
Direktur Perundingan Perdagangan Jasa Kemendag, Basaria Tiara Desika L. Gaol mengatakan tren sektor jasa dunia yang mengalami peningkatan menjadi indikasi bahwa struktur perekonomian global sedang beralih ke sektor jasa. Di Indonesia, berdasarkan laporan BPS pada tahun 2019 sektor-sektor jasa menyumbang lebih dari 45 perseb nilai tambah perekonomian dalam 25 tahun terakhir dan menyerap lebih dari 35 persen tenaga kerja.
"Dengan besarnya prospek yang dimiliki oleh sektor jasa dalam mendongkrak perekonomian, pemerintah Indonesia salah satunya melalui Kementerian Perdagangan RI menunjukkan keseriusan yang besar terhadap pengembangan sektor jasa melalui perundingan perdagangan jasa di tingkat bilateral, regional, dan multilateral," kata dia.
Menurut Johni, peran sektor jasa sebagai motor penggerak perekonomian nasional semakin meningkat. Untuk itu, Pemerintah Indonesia telah merumuskan dan menetapkan program pembangunan sektor jasa melalui RPJMN 2020 - 2024 untuk mencapai Visi 2045," katanya.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Cirebon, Ismayasari yang juga didapuk sebagai narasumber membeberkan potensi perdagangan di Kota Cirebon. Di sektor jasa, kata Ismayasari, sedikitnya ada 11 jenis pedagangan yang ada di Kota Cirebon.
Misalnya jasa pariwisata, distribusi, rekreasi, budaya dan olahraga, pendidikan, keuangan, transportasi, lingkungan, komunikasi, bisnis, konstruksi hingga kesehatan. Keseluruhan pedagangan jasa tersebut, lanjut Ismayasari, tumbuh beriringan dengan pesatnya aktivistas ekonomi.
Sedangkan potensi UMKM yang ada di Kota Cirebon paling banyak di sektor kuliner dengan jumlah 1.311 pelaku usaha, disusul sektor fesyen 70 pelaku usaha, agro 26 pelaku usaha dan layanan internet 11 pelaku usaha serta sektor lainnya 629 pelaku usaha.
Ismayasari berharap, potensi Kota Cirebon di bidang perdagangan jasa memikat banyak investor baru agar turut ambil bagian. Dampaknya, putaran ekonomi di Kota Cirebon bakal semakin melejit.
"Hasil Perundingan Perdagangan Jasa Ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha Indonesia khususnya masyarakat Cirebon. Kota Cirebon memiliki banyak potensi dan akses pendukung yang dapat digunakan pelaku usaha untuk bisa memanfaatkan Pasar ASEAN baik dengan cara cross boarding supply (online), melakukan perjalanan antara negara ASEAN kemudian membuat perusahaan perwakilan ataupun bertukar SDM," pungkasnya. (wan)
Sumber: