Waspada DBD dan Penyakit Pancaroba

Waspada DBD dan Penyakit Pancaroba

WASPADA. Praktisi kesehatan mengimbau agar masyarakat menjaga kesehatan untuk mencegah penyakit demam berdarah dan penyakit pancaroba lainnya.--

RAKYATCIREBON.IDMAJALENGKA - Perubahan cuaca yang mendadak di masa peralihan musim atau yang dikenal dengan pancaroba patut diwaspadai. Dalam masa pancaroba, potensi munculnya sejumlah ancaman penyakit mengalami peningkatan.

Diantaranya ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD), Kolera, Malaria, hingga turunnya kekebalan tubuh akibat cuaca yang kerap berubah ubah secara drastis.

Kepala Puskesmas Kadipaten, Edi Kusnadi SKM MKes mengatakan, sejumlah ancaman penyakit bisa timbul akibat perubahan iklim tersebut. Sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, diantaranya dengan menjaga kesehatan tubuh dan kesehatan lingkungan tempat tinggalnya.

Sejumlah penyakit yang bisa muncul saat peralihan musim itu diantaranya Malaria, DBD, Kolera, Muntaber, diare termasuk Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Flu. Namun untuk kasus Malaria dan Kolera serta Muntaber di Kabupaten Majalengka sudah tidak ada atau sudah tidak ditemukan lagi. Sehingga yang perlu diwaspadai adalah DBD.

“Untuk ancaman Malaria dan Kolera di kita memang sudah tidak ada, dan yang perlu diwaspadai adalah ancaman DBD dan ISPA serta flu. Namun tentunya kita juga harus bisa mengantisipasinya,” ucapnya.

Sebagai bahan pengetahuan, untuk penyakit Malaria sendiri disebabkan infeksi Plasmodium. Sedangkan penyakit Kolera disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae. Justru yang paling berbahaya dan perlu diwaspadai saat ini adalah demam berdarah.  Yakni penyakit yang ditimbulkan akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Selain penyakit-penyakit tersebut, penyakit pneumonia atau Hepatitis A juga perlu diwaspadai. Sehingga selain menjaga protokol kesehatan yang sudah diterapkan selama ini, gerakan 3M lainnya yakni menutup tempat air, mengubur barang bekas, dan menguras bak mandi sangat penting untuk menjaga diri agar terhindar dari ancaman DBD.

“Untuk mengantisipasi DBD sebaiknya gerakan 3M itu juga terus ditingkatkan, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Dengan demikian maka potensi ancaman DBD ataupun ancaman ISPA bisa kita minimalisasi bahkan kita hindari. Artinya pola hidup dan lingkungan sehat akan sangat mempengaruhi kesehatan kita,” tutur Edi.

Hal senada diungkapkan Mulyana, Kepala Puskesmas Waringin Palasah yang meminta masyarakat tetap menjaga kesehatan lingkungan dan menjaga daya tahan tubuh. Caranya dengan istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi, maupun berolahraga yang cukup.

“Dengan pola hidup sehat dan lingkungan bersih maka ancaman penyakit bisa ditekan bahkan bisa diminimalisir,” pungkasnya (pai)

 

Sumber: