PDIP Kabupaten Cirebon Tidak Kurang Kader, Incumbent Belum Jaminan

PDIP Kabupaten Cirebon Tidak Kurang Kader, Incumbent Belum Jaminan

--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Statemen yang menyatakan bahwa PDIP Kabupaten Cirebon memiliki banyak kader potensial untuk diusung pada Pilkada 2024 mendatang, diamini Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Ali Jahari.

Menurutnya, PDIP tidak kekurangan kader. Banyak tokoh potensial yang memiliki elektabilitas tinggi dan mumpuni untuk maju sebagai kandidat calon E1 dan E2.

Namun demikian, terkait siapa nanti yang akan diusung, merupakan hak mutlak DPP. Pihak DPP akan melihat siapa sosok yang track record-nya baik dan sudah melakukan apa untuk partai.

Saat ini, lanjutnya, PDIP berupaya sekuat tenaga agar bisa mengusung satu paket pasangan E-1 dan E-2. Caranya, harus memaksimalkan kerja pada pemilu legislatif mendatang.

 “Kami harus berjuang ekstra agar mampu mengusung satu paket pasangan E1 dan E2. Namun apabila kami tidak mampu mengusung 1 paket, maka kami harus menjalin komunikasi dengan partai lain untuk berkoalisi,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Ali mengatakan, masih terlalu dini untuk membicarakan figur yang akan diusung untuk menjadi bupati atau wakil bupati pada Pilkada 2024. Karena waktunya masih lama, dua tahun lagi.

“Bicara soal itu (Pilkada, red) terlalu dini kalau saat-saat sekarang. Pilkada, nanti dulu,” ujar Ali.

Apalagi, lanjutnya, KPU sudah menetapkan bahwa tahapan Pemilu 2024 dimulai sejak 14 Juni 2024. Langkah awal partai di parlemen atau partai baru, tentu saja mendaftarkan diri sebagai peserta pemilu. Nantinya akan dilakukan verifikasi oleh KPU. Apakah bisa lolos atau tidak.

“Kami, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon walaupun tidak harus dilakukan verifikasi faktual, tetapi sebagai salah satu partai besar, kami tetap mempersiapkan segala sesuatunya,” terangnya. 

Pembenahan struktural dari tingkat DPAC, Ranting hingga anak ranting terus dilakukan. Tentunya sejalan dengan itu, program KTA-nisasi juga dilakukan. “Karena kami sadar kekuatan kita adalah ketika semua struktural partai bergerak bersama-sama dengan satu tujuan yang sama,” katanya. 

Selain struktural, PDIP juga sudah selesai membentuk badan dan sayap partai. Semua itu, demi membantu DPC partai. Agar semua mesin atau organ partai, bisa berjalan sesuai tugas dan kewenangannya.

“Kami sadar betul, pemilu kemarin adalah pil pahit yang harus kami telan. Karena Kabupaten Cirebon yang sejak pemilu di era reformasi, PDI Perjuangan selalu menjadi pemenang di Kabupaten Cirebon. Tapi di 2019, kami hanya menjadi nomor dua setelah PKB,” akunya.

Ke depan, Pemilu 2024 akan menjadi pertarungan sengit untuk semua partai. Karena pelaksanaannya, pileg dan pilpres terlebih dulu. “Jangan buru-buru bicara Pilkada Kabupaten Cirebon. Siapa calonnya dan ada berapa calon? Karena semuanya ditentukan oleh pileg yang jadwal pelaksanaannya 14 Februari 2024,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Kabupaten Cirebon, H Anwar Asmali menjelaskan, PDIP Kabupaten Cirebon tidak menjamin akan mengusung incumbent, dalam hal ini Drs H Imron MAg pada helatan Pilkada 2024 mendatang. Pasalnya, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu, memiliki segudang kader potensial.

Sejumlah nama yang bisa dimunculkan, ada Bambang Mujiarto yang kini menduduki kursi DPRD Provinsi Jawa Barat, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Rudiana, Sekretaris DPC PDIP Dr Shofi Zulfia SH MH, mantan Ketua DPC PDIP H Mustofa dan kader lainnya. Selain itu, ada incumbent yakni Bupati dan Wakilnya, Imron-Wahyu Tjiptaningsih.

Hanya saja, bagi PDIP, kontestatasi Pilkada 2024, belum menjadi prioritas bahasan internal partai. Prosesnya masih lama. Masih banyak waktu untuk sampai mengerucut ke ranah personal. 

Menurutnya, jangankan kontestatasi pilkada yang akan dilaksanakan November 2024, untuk pilpres yang pelaksanaannya lebih awal saja, belum dimunculkan. Meski demikian, PDIP tidak kekurangan kader.

"Kita belum bahas ke sana ya. Tapi, kita tidak kekurangan kader potensial," kata Anwar Asmali, Kamis (9/6). 

Namun dia menegaskan, tetap saja incumbent masuk hitungan. Tapi persoalannya, Imron-Wahyu Tjiptaningsih belum bisa dipastikan kembali dipasangkan. Karena sampai hari ini, PDIP belum bisa mengirimkan satu pasangan calon. Tiket ke pilkada, harus menunggu hasil perolehan Pileg 2024 nanti. 

Pihaknya sejauh ini, masih terus melihat situasi. Makanya, pembahasan sampai sekarang di internal PDIP, belum mengerucut ke arah siapa kandidat yang akan dicalonkan.  Semua kader PDIP memiliki peluang yang sama. Peluangnya masih terbuka. 

"Incumbent bisa saja jadi prioritas. Tapi di PDIP tidak ada yang bisa menjamin itu. Bisa saja terjadi perubahan. Misalnya wakilnya yang kemudian naik. Tergantung kepercayaan dari pimpinan (DPP, red). Incumbent pun bisa diprioritaskan, manakala berhasil meningkatkan suara. Saya kira dia punya poin di situ," papar Anwar. 

Yang pasti, lanjut Anwar, saat ini PDIP tengah berkuasa. Konsentrasinya bagaimana mengawal kadernya itu terus membangun di sisa masa jabatan yang masih ada. "Jadi wajar kita belum bicara personal, siapa yang akan kembali manggung," imbuhnya.

PDIP memang memiliki target, agar Pileg 2024 menjadi pemenang. Minimal, bisa mengamankan 10 kursi. Sehingga, PDIP bisa mengusulkan sendiri kandidat bupati dan wakilnya, tidak harus berkoalisi.

"Saat ini, PDIP bicaranya bagaimana mengembalikan kejayaan di Kabupaten Cirebon dengan memenangkan kursi di pileg nanti," ucap dia. (zen)

Sumber: