Disparbud Gali Potensi Kuliner Lokal

Disparbud Gali Potensi Kuliner Lokal

GALI POTENSI. Wakil Bupati Majalengka menunjukkan salah satu makanan khas Majalengka berbasis karbohidrat dan protein.--

RAKYATCIREBON.IDMAJALENGKA –Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Majalengka menggelar lomba food ethnic berbasis karbohidrat dan protein. Acara ini diikuti puluhan peserta dari 26 kecamatan di wilayah Kabupaten Majalengka. Tujuan kegiatan tersebut untuk menggali potensi aneka ragam kuliner khas lokal.

Bupati Majalengka Karna Sobahi menyampaikan, lomba food ethnic berbasis karbohidrat dan protein ini disamping dalam rangka peringatan Hari Jadi Majalengka ke-532 juga ingin menggali potensi-potensi kuliner lokal khas Majalengka. Sehingga dari peringatan Hari Jadi Majalengka ke-532 ini ada sebuah produk yang bisa ditindaklanjuti kedepannya.

Selama ini, kata dia, dimungkinkan rakyat Majalengka banyak potensi. Hanya saja tidak ada kesempatan maupun peluang menampilkan potensi tersebut, termasuk salah satunya potensi kuliner khas Majalengka.

“Oleh karena itu, kita kemas di Hari Jadi Majalengka ke-532 ini yang lebih berbasis pergerakan kerakyatan. Nanti kita juga akan menampilkan seni budaya tradisional yang sudah punah, kita akan angkat kembali dari pedesaan,” kata Karna Sobahi.

Sehingga menurut bupati, nantinya untuk hari jadi Majalengka tahun depan bisa diselenggarakan mengarah pada pemberdayaan masyarakat. “Contohnya, hari ini makanan yang ditampilkan hanya dari per kecamatan, nanti belum per desa. Apa saja makanan yang muncul khas Majalengka ini,” ujarnya.

Kepala Disparbud Kabupaten Majalengka, Iding Solehudin menjelaskan bahwa lomba food ethnic berbasis karbohidrat dan protein tersebut berdasarkan dari umbi umbian (karbohidrat) dan ayam (protein).

“Kami juga ingin menggali potensi potensi dari 17 sub sektor ekonomi kreatif yang ada di Majalengka. Salah satunya adalah sektor kuliner,” ungkapnya.

Berbicara mengenai hal tersebut, Iding menekankan jika kuliner khas lokal memiliki daya tarik untuk mendukung kepariwisataan yang ada di Bumi Sindangkasih.

“Aneka kuliner yang unik didukung dengan cita rasa kuliner yang khas, tentu memiliki kelebihan tersendiri. Apalagi resep kuliner bernilai warisan alias turun temurun, tentu akan menjadi pembeda,” jelasnya. (hsn)

 

 

 

Sumber: