Banyak yang Belum Tahu Membuat Tenun Gedogan

Banyak yang Belum Tahu Membuat Tenun Gedogan

PELATIHAN. Para peserta pelatihan Tenun Gedogan berfoto sebelum mengikuti pelatihan di Balai Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat. Pelatihn diselenggarakan selama dua hari, Selasa hingga Rabu (14-15/6)--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU–Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispara) berupaya melestarikan Tenun Gedogan melalui pelatihan secara khusus. 

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pengembangan dan revitalisasi prasarana kota kreatis, serta sebagai upaya mengembangkan kerajinan tradisional.

Kepala Dispara, Trinani Rochaeni mengatakan, pelatihan Tenun Gedogan diselenggarakan selama dua hari, Selasa hingga Rabu (14-15/6) di Balai Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat. Pelatihan Tenun Gedogan diisi cara menerapkan konsep teori dan praktek.

Menurutnya, Tenun Gedogan yang diproduksi secara manual menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam membuatnya. 

Sehingga, kata dia, sampai sekarang tidak banyak yang mengetahui cara dan proses membuat Tenun Gedogan yang memiliki karakteristik tersendiri ini. 

“Demi menyebarkan pengetahuan dan keterampilan membuat Tenun Gedogan inilah yang membuat Dispara Kabupaten Indramayu menggelar pelatihan,” jelas Trinani Rochaeni kepada Rakyat Cirebon, Jumat (17/6).

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu, Iing Kuswara menjelaskan banyak hal tentang Tenun Gedogan. 

Bahkan, produk kerajinan tradisional tersebut merupakan kebanggaan masyarakat Juntikebon di Kecamatan Juntinyuat khususnya, dan masyarakat Indramayu pada umumnya. 

“Oleh karena itu, kita semua harus berusaha mengembangkan dan melestarikannya. Siapa lagi kalau bukan kita semua dan kapan lagi kalau tidak dimulai dari sekarang,” ujarnya.

Menurutnya, dalam upaya pengembangan dan pelestariannya pemerintah desa bersama kecamatan setempat dapat berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait di tingkat kabupaten. Diantaranya dengan Dispara maupun Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagin).

Selain itu dapat pula melakukan koordinasi dengan Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Indramayu. Juga dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). “Karena seperti diketahui bersama bahwa materi terkait Tenun Gedogan ini masuk dalam muatan lokal pelajaran sekolah,” sebutnya.

Oleh karena itu iing berharap, para peserta pelatihan mendapatkan manfaat dan mampu mengaplikasikan agar Tenun Gedogan tetap terjaga kelestariannya. 

“Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi disertai ucapan terima kasih kepada ibu bupati sangat peduli sekali terhadap pengembangan dan pelestarian Tenun Gedogan. Bahkan, beliau sudah beberapa kali mengunjungi tempat pembuatan Tenun Gedogan,” pungkasnya. (tar)

Sumber: