Ditemukan Batu Purba Berlafadz Huruf Arab di Sindangwangi

Ditemukan Batu Purba Berlafadz Huruf Arab di Sindangwangi

KUNO. Sejumlah pihak berupaya meneliti penemuan batuan berlafadz Arab, di sekitar hutan Awilega Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi.--

RAKYATCIREBON.IDMAJALENGKA - Setelah heboh dengan penemuan kerang purba, kali ini warga Kabupaten Majalengka kembali digegerkan dengan penemuan batu yang diduga merupakan batuan kuno atau purba di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, tepatnya di sekitar hutan Awilega.

Jejen Pahroji, salah seorang tokoh pencinta alam sekaligus pemerhati budaya di Desa Bantaragung membenarkan hal itu. Menurutnya di sekitar hutan Awilega baru-baru ini ditemukan sejumlah reruntuhan batuan, yang diduga berumur ratusan mungkin ribuan tahun yang berserakan. Uniknya, di setiap bongkahan batu tersebut terdapat sejumlah ukiran berbentuk huruf arab.

Penemuan itu sudah diberitahukan kepada pihak pemerintah Kabupaten Majalengka, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), bahkan mereka sempat melakukan penelitian dengan mengajak beberapa ahli batuan dan ahli sejarah.

“salah satu keunikan dari batuan tersebut adalah sejumlah ukiran berhuruf arab di setiap reruntuhan batuan. Sehingga ada sebagian pendapat yang menjelaskan jika batuan tersebut merupakan peninggalan zaman kesultanan Cirebon, bahkan ada yang mengatakan jauh sebelum masa zaman Kesultanan Cirebon,” terang pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pengelola Kelompok Pemulihan Ekosistem Reumanini Lestari tersebut.

Jejen menambahkan, ada juga kemungkinan batuan tersebut awalnya merupakan sebuah padepokan atau pesanggrahan. Namun hal itu masih perlu dikaji lebih dalam lagi. Sejauh ini di wilayahnya banyak sekali ditemukan hal-hal berbau sejarah termasuk petilasan Prabu Siliwangi, salah satunya adalah Situs Cidewata dan Situs Batu Kursi. 

Sementara Kepala Dinas Parbud Kabupaten Majalengka H Iding Solehudin SSos MP membenarkan penemuan itu, bahkan pihaknya mengaku sudah beberapa kali melakukan penelitian dan pengkajian terhadap batuan tersebut dengan mendatangkan ahli.

Namun masih belum ada petunjuk mengenai batuan tersebut, bagaimana histori dahulunya merupakan bangunan apa, dan apa fungsinya masih dalam penelitian.

“Kita masih mencoba melakukan pendalaman dan penelitian, namun kalau menurut para ahli purbakala katanya bantuan ini umurnya cukup lama dan dikatakan sebagai batuan kuno,” pungkasnya. (pai)

Sumber: