Pola Pikir Wirausaha Bakal Ditanamkan di Sekolah

Pola Pikir Wirausaha Bakal Ditanamkan di Sekolah

TANAMKAN. Kadin Kota Cirebon dan Dewan Pendidikan Kota Cirebon bersepakat menanamkan pola pikir wirausaha di sekolah. Hal itu bagian dari implementasi kerja sama antar keduanya yang diteken Senin (4/7) di Kantor Kadin Kota Cirebon. --

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cirebon dan Dewan Pendidikan Kota Cirebon bersepakat menanamkan pola pikir wirausaha di sekolah. Hal itu bagian dari implementasi kerja sama antar keduanya yang diteken Senin (4/7) di Kantor Kadin Kota Cirebon. 
 
Ketua Kadin Kota Cirebon, Dra Ismayasari MM mengulas, Kadin dan Dewan Pendidikan sama-sama punya peran strategis dalam mendorong tumbuhnya pola pikir wirausaha bagi siswa sekolah. 
 
Pasalnya Kadin mempunyai kapasitas membangun pola pikir kewirausahaan. Sedangkan Dewan Pendidikan punya akses menyampaikan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan dan program pendidikan.
 
"Kadin mempunya program kerja yang bisa dikerjasamakan dengan Dewan Pendidikan agar muncul wirausaha di usia muda. Mereka dibekali bagaimana bisa berwirausaha," jelas Ismayasari. 
 
Dengan SDM yang dimiliki, Kadin optimis kerja sama tersebut dapat berlanjut ke level implementasi dalam waktu dekat. 
 
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kota Cirebon, Drs H Hediyana Yusuf MM mengakui, kurikulum di sekolah minim muatan kewirausahaan. Saat ini, sekolah lebih banyak disibukan dengan urusan administrasi. 
 
"Muatan kewirausahaan belum terlihat. Sekarang ini lebih banyak rutinitas guru dengan tanggung jawabnya sebagai guru. Siswa dengan tanggung jawabnya sebagai siswa. Arahnya masih belum jelas," kata Hediyana. 
 
Untuk itu, bersama Kadin, Dewan Pendidikan ingin mendorong adanya inovasi kurikulum yang memuat entrepreneurship dengan porsi yang cukup. Sehingga, setelah lulus, siswa telah dibekali pola pikir wirausaha.
 
"Ubah kurikulum yang harus ditambahkan segera dengan digital marketing. Karena angka entrepeneur di Indonesia kalau jauh dibanding Singapura. Makanya kita akan mulai dari Kota Cirebon," jelas Hediyana. 
 
Langkah pertama, kata Hediyana, yakni dengan menyamakan persepsi dengan para kepala sekolah di level SLTA untuk menambah porsi muatan kewirausahaan bagi peserta didik.
 
"Tidak mudah memang. Butuh proses panjang. Tapi kita akan mulai dengan pelatihan seminar yang melibatkan KCD, Kadin dan Dewan Pendidikan. Utamanya untuk kepala sekolah. Sepakat nggak untuk meningkatkan entrepeneur di Indonesia," jelasnya.
 
Hediyana berharap, wacana itu segera direalisasi. Dengan harapan jumlah wirausaha usia muda di Kota Cirebon semakin hanyak. "Dan Cirebon mencoba dengan mengubah mindset kurikulum wirausahanya. Karena akan maju pendidikan kalau banyak entrepreneur," pungkas Hediyana. (wan)

Sumber: