Teliti Sebelum Membeli Hewan Kurban
Hewan Kurban - Ilustrasi--
RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Permintaan hewan kurban meningkat jelang Hari Raya Idul Adha, namun Dinas Kesehatan mengimbau agar masyarakat tetap hati-hati dan teliti saat membeli hewan kurban. Jangan sampai hewan yang sakit karena bisa berbahaya bagi kesehatan.
Hal itu seperti yang diungkapkan Kepala Puskesmas Kadipaten, Edi Kusnadi SKM, menurut dia hewan kurban yang sakit bisa berpotensi mengancam dan mengganggu kesehatan. Sehingga ada baiknya warga membeli hewan di tempat tempat yang sudah direkomendasikan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Majalengka.
“Kalau mengonsumsi hewan yang berpenyakit tentunya bisa sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, baik itu PMK apalagi Antrax. Sebab bisa berpotensi menganggu kesehatan, cermat dan teliti dalam memilih hewan sangat diperlukan,” pesanya kepada rakyat Cirebon, Selasa (5/7).
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Dinas Kesehatan H Agus Susanto agar konsumen bisa berkoordinasi dulu dengan dinas terkait dalam hal ini DKP3 sebelum membeli hewan kurban. Untuk mengetahui lebih jelas agar hewan kurban yang dibeli aman dan sehat.
“Konsumen bisa meminta rekomendasi atau bertanya kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, yang membidangi masalah peternakan, agar mendapat informasi yang baik mengenai kondisi hewan dan yang baik dan sehat,” tambahnya.
Sementara Kepala Dinas DKP3 Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah memastikan jika hewan kurban yang ada di wilayah Kabupaten Majalengka saat ini aman, baik dari ancaman Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) maupun virus Antrax atau sapi gila.
Secara umum seluruh hewan kurban yang ada di penternakan dan pejagalan, baik itu kambing maupun sapi yang ada di Majalengka dinyatakan sehat dan layak untuk dijadikan hewan qurban.
“Alhamdulilah berkat kerja keras tim kesehatan hewan serta lainya yang terus menerus secara marathon melakukan pemeriksaan dan pengawasan kepada semua hewan kurban, hasilnya cukup baik. Dimana semua sapi dan kambing saat ini kondisinya sehat, sehingga sudah bisa dijual dan digunakan untuk hewan kurban,” ucapnya.
Keberhasilan itu sudah dilaporkan ke Dinas Pertanian Jawa Barat termasuk ke Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Cikole Lembang. Sehingga kata dia masyarakat tidak perlu khawatir.
Namun pihaknya juga tetap meminta agar masyarakat tetap berhati-hati, dan jika melihat ada hewan kurban yang sakit bisa langsung melaporkan ke pihaknya atau petugas terdekat, agar bisa segera ditangani dan diantisipasi secepatnya. (pai)
Sumber: