Hari Raya Idul Adha, Bupati Jamin Ketersediaan Daging Sapi

Hari Raya Idul Adha, Bupati Jamin Ketersediaan Daging Sapi

CEK SAPI. Bupati H Acep Purnama mengecek kesehatan ternak sapi milik peternak menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha.--

RAKYATCIREBON.IDKUNINGAN- Ketersediaan daging sapi di Kabupaten Kuningan, dipastikan aman saat menghadapi Hari Raya Idul Adha. Meski ada larangan distribusi sapi dari luar daerah, namun pemerintah daerah memastikan daging sapi dalam kondisi lebih dari cukup. Masyarakat tidak perlu khawatir tidak mendapatkan  daging sapi di pasaran.

“Menjelang Idul Adha ini, saya jamin ketersediaan daging sapi aman. Jadi pasokan daging sapi khusus dari Kuningan aman, karena kita melarang distribusi sapi dari luar daerah. Untuk pasokan dari daerah sendiri juga lancar. Saya sudah melakukan pengecekan ke lapangan,” kata Bupati Kuningan, H Acep Purnama saat memberikan keterangan persnya, Kamis (7/7).

Bupati menegaskan, larangan pendistribusian sapi dari luar daerah demi mencegah meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kuningan. “Saya sepakat jangan mendatangkan, kita menyetop untuk mendatangkan sapi-sapi dari luar. Pemerintah terpaksa melakukan pengetatan distribusi sapi agar wabah PMK bisa segera usai,” tandasnya.

Bagaimana cara agar masyarakat tenang saat mengonsumsi daging sapi, Acep menekankan, semua sapi yang dijual untuk kurban harus melalui proses pemeriksaan petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Sehingga setiap sapi yang layak konsumsi dan dijual memiliki tanda khusus dari petugas.

“Jadi sesuai evaluasi bersama, jika wabah PMK di Kuningan ada, maka harus segara dicarikan solusi pencegahannya. Kita menangani, dan sudah melakukan vaksinasi dan masih berjalan. Kita juga sudah meminta para peternak sapi agar merawat kandang sapi supaya dalam kondisi bersih. Ini untuk menghindari hewan terkena PMK,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga memantau peternakan warga dari setiap kandang yang ada. Memang banyak yang terkena wabah PMK, namun mayoritas sudah dinyatakan sembuh. “Kalau ada yang kena, tentu sedang disembuhkan melalui pengobatan tradisional maupun pemberian vitamin-vitamin. Apalagi tingkat kesembuhan sekarang cukup bagus, mayoritas sembuh kembali,” imbuhnya.

Meski ada kematian akibat kasus PMK, Bupati Acep menyebut, jika sapi yang mati tersebut sebagian besar adalah anak sapi. Prosentasi kematian akibat kasus PMK juga terbilang cukup kecil. (fik)

 

Sumber: