Kader Demokrat Sejati Harusnya Fatsun, Hero Ingatkan “Siap Menang Siap Kalah”

Kader Demokrat Sejati Harusnya Fatsun, Hero Ingatkan “Siap Menang Siap Kalah”

--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Drama Musyawarah Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Cirebon, yang serentak dilaksanakan bersama DPC-DPC lain se-Jawa Barat, terus bergulir. Sampai-sampai, Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Ir Herman Khaeron turun tangan.

Kepada Rakyat Cirebon, Hero begitu dia akrab disapa merespons ancaman hengkang yang disampaikan tiga ketua PAC Partai Demokrat, yang notabene mendukung Sri Budihardjo Herman, karena kecewa terhadap keputusan DPP yang menetapkan Dian Novitasari sebagai ketua.

Anggota DPR RI Dapil Cirebon-Indramayu itu menyampaikan, seyogyanya, sebagai kader Partai Demokrat sejati, harusnya fatsun dan mematuhi keputusan partai. Termasuk keputusan partai mengenai penetapan ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon.

Seorang politisi, kata Hero, harus paham dan siap menghadapi semua situasi, dalam kondisi politis apapun.

"Realitas politiknya, DPP Partai Demokrat telah memutuskan saudari Dian Novitasari sebagai ketua DPC. Dan sebagai kader sejati, harus mematuhi dan fatsun terhadap keputusan tersebut. Ingat siap menang dan siap kalah," tandasnya, Selasa (19/7).

Musyawarah cabang, dijelaskan Hero, sejatinya adalah momentum politis internal yang harus dijadikan ajang konsolidasi, harmonisasi dan rekonsiliasi. Demi mencapai tujuan utama partai. Memenangkan pemilu dan merebut kekuasaan dengan cara konstitusional.

"Muscab adalah ajang konsolidasi, harmonisasi, dan rekonsiliasi. Maka saatnya kita bahu-membahu untuk mencapai target organisasi. Yakni memenangkan Pemilu 2024," jelasnya.

Mengenai keputusan DPP Partai Demokrat, ditambahkan Hero, setelah dua nama hasil Muscab DPC Partai Demokrat Kota Cirebon mengikuti proses fit and proper test di hadapan tim lima, yang terdiri dari Ketua Umum DPP, Sekjen DPP, Ketua BPOKK, Ketua DPD dan Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Barat, hak prerogatif ada di tangan ketua umum. Dan secara objektif, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono sudah menetapkan satu nama.

"Sudah diputuskan Ketua Umum dan Tim 5 kepada saudari Dian Novitasari. Itu harus diterima bersama," kata Hero.

Sementara itu, dari informasi yang berhasil dihimpun, penetapan DPP tersebut disampaikan kepada DPD Partai Demokrat Jawa Barat, sebagai pihak yang menyelenggarakan muscab serentak. Namun sampai saat ini, DPD belum mengumumkan secara resmi, karena masih menunggu penetapan beberapa DPC.

"Masih menunggu penetapan DPC Partai Demokrat Karawang. Nanti ada rilis resminya ya," jelas Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Barat, M Handarujati Kalamullah singkat.

Sebelumnya, tiga Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Demokrat di Kota Cirebon, yakni PAC Kesambi, PAC Kejaksan dan PAC Lemahwungkuk yang saat muscab lalu mendukung Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Sri Budihardjo Herman, mengaku kecewa pada Ketum DPP Partai Demokrat dan DPD Partai Demokrat Jabar. Pasalnya, mereka mendapat kabar bahwa Dian Novitasari sudah dipilih menjadi ketua DPC Kota Cirebon.

Mereka menyatakan, tim lima yang melakukan fit and proper test tidak menilai secara objektif, dan menjatuhkan pilihan bukan atas dasar kualitas kader.

"Tim lima di Partai Demokrat itu mestinya melihat secara kapasitas dan kapabilitas. Kami kecewa atas keputusan tersebut," keluh Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Kejaksan, Harsono, kemarin.

Ia pun kembali membicarakan proses perjalanan Muscab DPC Partai Demokrat Kota Cirebon yang sampai diulang karena dugaan adanya kecurangan.

"Sedari awal, pas pelaksanaan muscab gelombang pertama, kami yang mendukung pak Sri Budi seperti mau dijegal," tegasnya.

Atas ketidakpuasan dan kekecewaannya tersebut, Harsono mengancam untuk tidak segan-segan mundur dari Demokrat, jika kekecewaannya tidak dipertimbangkan.

Tak hanya itu, ia pun mengancam bakal membawa gerbong pengurus dan ranting Demokrat Kecamatan Kejaksan untuk sama-sama 'undur diri'.

"Jika DPP menghendaki bu Dian yang jadi. Maka kami siap mundur dari Demokrat," tegas Harsono.

Sementara itu, Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Lemahwungkuk, Ahmad Rifai menilai muscab tidak fair. Karena tidak mempertimbangkan aspirasi dari mayoritas kader di tingkat bawah.

Karena merasa kecewa atas kabar yang mereka dapat bahwa DPP sudah menetapkan nama untuk posisi ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon. Dan atas penilaian tidak fair yang diberikannya, Ahmad Rifai pun mengancam untuk hengkang dari Demokrat jika kekecewaannya tidak diperhitungkan. (sep)

Sumber: