Sindir Pemerintah Realisasikan Jembatan Permanen

Sindir Pemerintah Realisasikan Jembatan Permanen

SINDIRAN. Masyarakat Desa Putridalem Kecamatan Jatitujuh menggelar Cimanuk Fashion Week, di jembatan non-permanen di wilayah tersebut, Minggu (31/7).--

RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Puluhan warga yang terdiri dari semua kalangan umur melenggang di jembatan bambu tidak permanen, dan mereka tampak terlihat kompak. Itu semua merupakan aktivitas nyata keseharian warga dua desa di Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka.

Warga Kaputren Desa Putridalem dan Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh ini, selalu melewati jembatan bambu tidak permanen itu setiap hari. Mereka harus bayar kencleng dua ribu untuk pulang pergi.

Untunglah sungai Cimanuk saat ini kondisinya tengah menyusut karena kemarau. Jika musim hujan, otomatis jembatan bambu itu tenggelam. Terkadang terbawa arus banjir, sebagian penopang jembatan hilang atau rusak, kemudian dibetulkan kembali saat musim kemarau tiba.

Masyarakat sekitar kemudian menggelar Cimanuk Fashion Week Jatitujuh Majalengka, yang bertujuan mengingatkan kembali pemerintah dengan rencana membangun jembatan permanen.

Koordinator acara Cimanuk Fashion Week Majalengka, Amien Halimi mengatakan akses jembatan bambu ini sering dilalui warga dua desa untuk memangkas jarak tempuh dan menghemat waktu.

“Sebab jika harus memutar ke bendungan Rentang, itu makan waktu cukup lama, lebih cepat jalur sini, hanya dua menit,” ungkapnya, Minggu (31/7).

Amien menambahkan, dengan tema Cimanuk Fashion Week, masyarakat khususnya dua desa di Kecamatan Jatitujuh ini kembali mengingatkan pemerintah yang berencana membangun jembatan permanen.

“Sepertinya kita memang perlu terus melakukan aksi ini seminggu atau sebulan sekali. Sekalian mengenalkan fashion kampung yang alami,” ungkapnya.

Sementara itu salah seorang warga setempat, Ita mengaku cukup senang tampil dalam acara Cimanuk Fashion Week. Hiburan tersebut terkesan lebih menarik karena didukung warga lainnya.

“Asyik ajah gitu, seru banget. Ini seperti di kota-kota besar, padahal ini di kampung,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Kadus Kaputren, Yahya Sunarya yang mengatakan Cimanuk Fashion Week merupakan ekspresi warga yang penuh makna. Diharapkan agar di tahun-tahun yang akan datang, jembatan baru yang permanen segera dibangun.

“Itu harapan kita semua di sini. Jembatan baru permanen akan melancarkan akses dua warga desa. Soal Cimanuk Fashion Week kami semua menikmati ekspresi suka cita,” ungkapnya.

Ketua Dekkma, Ocky Sandy mengapresiasi betul Cimanuk Fashion Week yang Catwalk-nya dipusatkan di antara Desa Randegan dengan Putridalem Kecamatan Jatitujuh Majalengka.

“Cimanuk Fashion Week berarti juga masyarakat Kaputren masih menjaga nilai-nilai  budaya yang tercermin dari fashion yang diekspresikan. Fashion adalah salah satu ciri dan cara dari gambaran masyarakat,” ungkap Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Majalengka. (hsn)

 

Sumber: