Stop Pengurugan Jalan Perjuangan, Ganggu Aktivitas Warga, Satpol PP Turun Tangan

Stop Pengurugan Jalan Perjuangan, Ganggu Aktivitas Warga,  Satpol PP Turun Tangan

DISTOP. Aktivitas urugan di Jalan Perjuangan dihentikan sementara karena mendapat keluhan dari warga setempat. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Aktivitas pengurugan yang dilakukan di sebidang tanah di Jalan Perjuangan, tepatnya masuk di wilayah RW 07 Kayuwalang, Kelurahan Karyamulya, ditutup sementara oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Senin (8/8).

Selain berkaitan dengan dokumen perizinan yang dinilai belum dikantongi, penutupan ini juga menyusul banyaknya keluhan warga yang merasa terganggu dengan aktivitas urugan. Mulai dari jatuhan material urugan yang mengotori jalan, hingga debu yang sampai ke pemukiman warga.

Ketua RW 07 Kayuwalang, Kelurahan Karyamulya, Ade Hermansyah mengatakan, beberapa waktu sejak aktivitas pengurugan berjalan, dirinya banyak menerima keluhan dari warga. Mayoritas merasa terganggu dengan banyaknya armada pengangkut urugan, hingga material-material urugan yang bertebaran di jalan.

Meskipun dibersihkan dengan disemprot air, namun hal tersebut justru membahayakan pengendara. Karena kondisi jalan menjadi licin, setelah material urugan yang berbentuk tanah terkena air.

Dalam pertemuan dengan pihak terkait yang difasilitasi kelurahan, pihaknya menyampaikan empat keinginan warga. Mulai dari meminta kepada pelaksana pengurugan mengakomodir keinginan warga yang terdampak langsung, melengkapi perizinan, memperbaiki sistem kebersihan lingkungan, serta meminta agar aktivitas pengurugan dilakukan malam hari.

"Warga sebetulnya tidak keberatan atau tidak ingin mengganggu aktivitas usaha. Asalkan pelaksanaannya harus memperhatikan keamanan dan kenyamanan warga dan pengendara lainnya," ungkap Ade.

Selain warga di RW 07 Kayuwalang, dampak pengurugan juga dirasakan oleh warga di RW 14 Jembar Agung. Karena lokasi pengurugan berbatasan langsung dengan wilayah RW tersebut.

Mantan Ketua RW 14 Jembar Agung, Herawan Effendi mengatakan, dampak terhadap warga di RW 14 Jembar Agung adalah kondisi serapan dan saluran air. Karena dengan diurug, maka wilayah RW-nya menjadi lebih rendah. Sehingga jika turun hujan, bukan tidak mungkin permukiman warga di RW 14 Jembar Agung akan terendam lebih dalam.

"Kami juga terdampak. Saluran air yang sudah mau diperbaiki, sekitar tiga meter dari lokasi urugan, roboh. Tentu kalau hujan, imbasnya ke rumah warga," keluh dia.

Sementara itu, Lurah Karyamulya, Wawan Gunawan SE menambahkan, penutupan sementara aktivitas pengurugan kemarin, dilakukan setelah pihaknya mempertemukan warga yang berkeberatan, dengan pihak pelaksana kegiatan urugan. Ditengahi juga oleh petugas Satpol PP dan kepolisian.

"Warga yang keberatan bersurat. Jadi kita pertemukan warga dengan pelaksana kegiatan galian. Keinginan mereka seperti apa, sambil berproses, dilengkapi apa yang jadi keinginan kedua belah pihak. Kemudian disepakati penutupan aktivitas sementara," tambah Wawan. (sep)

Sumber: