Dekopinda Dorong Koperasi Bermigrasi ke Digital

Dekopinda Dorong Koperasi Bermigrasi ke Digital

SIMBOLIS. Bupati Cirebon, Imron memberikan tumpeng di HUT Dekopin kepada Ketua Dekopinda Kabupaten Cirebon, Pandi.--

RAKYATCIREBON.IDCIREBON – Ditahun ini, usia koperasi sudah menginjak ke 75 tahun. Masuk kategori usia matang untuk terus melakukan perubahan-perubahan besar. Hal itulah, yang saat ini tengah digalakkan oleh para penggerak koperasi di Indonesia, dan Cirebon salah satunya. 

"Sesuai dengan tema Harkopnas hari ini, transformasi digital. Kami (Dekopinda,red) terus berupaya menjangkaunya. Bermigrasi, dari pola tradisional menuju pola masa kini," kata Ketua Dekopinda Kabupaten Cirebon, Pandi SE usai acara HUT Dekopin ke 75, Kamis (25/8). 

Tentu akan ada upaya dilakukan. Mendorong Dinas Koperasi (Dinkop) mengadakan pelatihan-pelatihan untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) para penggerak koperasi. Agar mereka memahami tekhnologi kekinian. Sehingga transformasi digital ini terwujud. "Demi mendapatkan kepercayaan anggota dan masyarakat koperasi," katanya. 

Saat ini, kata pria yang sekaligus merupakan politisi PKB itu, kesadaran para pelaku koperasi terhadap dunia digital masih rendah. Oleh karenanya, itu menjadi pekerjaan rumah kepengurusan Dekopinda di era kepemimpinannya. "Kami perkirakan, baru 10 persen yang sudah memanfaatkan aplikasi keuangan dan aplikasi digitalisasi. Ini menjadi tugas dan tanggungjawab kami serta Dinkop untuk terus mendorong dan terus mengikuti perkembangan tekhnologi 4.0," katanya. 

Memang, minimnya pemanfaatan tekhnologi dikalangan penggerak koperasi terjadi karena adanya kendala. Pertama, hampir 50 persen, keberadaan koperasinya statis. Tidak berkembang. "Karena awal berdirinya pada saat pandemi dan hanya mengharapkan bantuan-bantuan. Namun akhirnya tidak sesuai dengan tujuan awal. Jadi kendalanya dari segi permodalan dan managemen," terangnya. 

Padahal Dekopinda kata Pandi, sudah membawa programer-programer yang free. Dapat dimanfaatkan para pelaku koperasi. Hanya saja, belum mendapatkan perhatian. "Itu free. Hanya bayar buat pemeliharaan saja. Kalau dibandingkan dengan dulu, ketika memasang saja, bayar. Sampai Rp25 jutaan. Sekarang kami bawa, gratis. Bayar per bulan saja itu pun untuk pemeliharaan," terangnya. 

Sementara itu, Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg menegaskan, Dinkop diharapkan bisa berperan aktif. Karena koperasi pilar ekonomi masyarakat bawah, ketika perekonomian masyarakat bawah kuat maka negara kuat. 

"Ekonomi juga akan berputar di masy. Kami berharap koperasi terus tmbuh di Kabupaten Cirebon. Ini zaman digitalisasi, kami minta Dinkop sering melakukan pembinaan-pembinaan," pungkasnya. (zen)

Sumber: