Punya Dua Gelar S2, Mantan Dirjen Pendis Kuliah Lagi di Prodi Ekonomi Syariah Pascasarjana IAIN Cirebon
Editor:
Suwandi|
Kamis 01-09-2022,05:00 WIB
GURU BESAR. Setelah resmi menjadi mahasiswa Prodi S2 Ekonomi Syariah, Prof Dr H Mohammad Ali MA menghadiahkan buku-buku karya terbarunya kepada Rektor IAIN Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MA didampingi Direktur Pascasarjana IAIN Cirebon, Prof Dr H Dedi Djub--
CIREBON, RAKYATCIREBON.ID- Slogan 'belajar sepanjang hayat' nampaknya benar-benar dipraktikan oleh Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof Dr H Mohammad Ali MA. Meski sudah menyandang gelar profesor, Mantan Dirjen Pendis Kemenag itu tak berhenti menuntut ilmu.
Gelar profesor sejatinya merupakan pencapaian akademik tertinggi bagi seorang akademisi. Akademisi yang bergelar profesor dipastikan mempunyai kapasitas keilmuan yang telah teruji. Bahkan menjadi rujukan bagi akademisi lainnya.
Namun sepertinya Mohammad Ali tak mau berpuas diri dengan pencapaian akademik yang dimilikinya. Mohammad Ali kini tercatat sebagai mahasiswa Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon Prodi S2 Ekonomi Syariah. Artinya, Mohammad Ali bakal mengulang pendidikan strata 2 nya di prodi dan kampus yang berbeda.
Sebelumnya, Mohammad Ali menamatkan S1 dan S2 di UPI Bandung (dulu IKIP). Lalu kembali S2 di University of Pittsburgh Amerika. Dan memperoleh gelar doktor di IPB Bogor. Jika lulus S2 Ekonomi Syariah di Pascasarjana IAIN Cirebon, Mohammad Ali bakal memiliki 3 ijazah S2.
Direktur Pascasarjana IAIN Cirebon , Prof Dr H Dedi Djubaedi MAg membenarkan, tahun akademik 2022-2023, Mohammad Ali terdaftar sebagai mahasiswa Prodi S2 Ekonomi Syariah.
"Bagi kami ini adalah challenge agar IAIN Cirebon menjadi kampus besar. Kami menerima mahasiswa dari mana saja," jelas Dedi, kemarin.
Menurut Dedi, Mohammad Ali bakal mengikuti perkuliahan sama seperti mahasiswa S2 lainnya. "Beliau bersedia hadir seminggu sekali (untuk kuliah tatap muka)," ucap Dedi.
Dedi melanjutkan, Pascasarjana IAIN Cirebon bakal menyiapkan tenaga pendidikan bergelar guru besar untuk menangani Mohammad Ali.
Disamping dosen-dosen lain yang bergelar doktor di bidang yang sama. "Kami memiliki guru besar di bidang Ekonomi Syariah ada Prof Aan Jaelani," kata Prof Dedi.
Masih kata Desi, Mohammad Ali tercatat sebagai salah satu pakar pada berbagai program internasional terkait Pembangunan Berkelanjutan (Sustainability Development) yang banyak disponsori oleh lembaga-lembaga internasional seperti UNESCO dan lain sebagainya.
Melihat reputasi Mohammad Ali, Rektor IAIN Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg menyambut dengan bahagia dan menyampaikan selamat atas prestasi yang raih oleh Pascasarjana.
Sumanta menyampaikan Pascasarjana IAIN Cirebon telah membuktikan sebagai rujukan pada pendidikan lanjutan tidak saja bagi lulusan S1 baik di dalam maupun luar negeri tetapi bagi mereka yang sudah mapan.
Secara khusus, Sumanta menyatakan Mohammad Ali menjadi inspirasi sekaligus role model bagi pelaksanaan ajaran Islam tentang pencarian ilmu sepanjang hayat.
Sementara itu, ketika ditanya tentang alasannya menjadi mahasiswa S2 Prodi Ekonomi Syari'ah, Mohammad Ali, menyatakan paling tidak 3 alasan Pertama, dia seorang pembelajar yang selalu haus akan ilmu-ilmu baru.
Kedua, reputasi Pascasarjana IAIN Cirebon telah meyakinkan dirinya untuk dijadikan tempat belajar yang tepat. Ketiga, Mohammad Ali menyatakan secara akademik, kajian ekonomi syariah itu luar biasa dalamnya.
Hal itu tidak lepas dari buku yang ia baca yang berjudul Islamic Finance: Theory dan Practice karya P. Mills and J. Presley. Mohammad Ali terkesan kajian tentang ekonomi syariah ini telah begitu maju. "Dan karenanya saya tertarik untuk mempelajarinya dengan serius," jelas Mohammad Ali.
Selain masuknya Mohammad Ali, Pascasarjana IAIN Cirebon juga menerima dua mahasiswa asal luar negeri. Yakni dari Yaman dan Kanada. Dua mahasiswa luar negeri ini bakal berada satu kelas dengan Mohammad Ali. (wan)
Sumber: