Bakor Pakem Antisipasi Aliran Meresahkan
ANTISIPASI. Bakor Pakem Kejaksaan Negeri Majalengka menggelar rapat kerja mengantisipasi munculnya aliran kepercayaan dan aliran keagamaan yang meresahkan, kemarin.--
RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (Bakor Pakem) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Majalengka menggelar rapat kerja (raker), Rabu (14/9).
Raker Bakor Pakem Kejari Majalengka yang dihadiri Bupati Majalengka H Karna Sobahi beserta unsur Forkopimda, BIN dan OPD terkait serta para tokoh agama itu bertujuan mengantisipasi munculnya aliran kepercayaan dan aliran keagamaan yang dapat meresahkan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kejari Majalengka Eman Sulaeman membeberkan tugas dari tim Bakor Pakem yaitu menerima dan menganalisa laporan dan atau informasi tentang aliran kepercayaan maupun aliran keagamaan.
Selanjutnya, meneliti dan menilai secara cermat perkembangan suatu aliran kepercayaan atau aliran keagamaan, untuk mengetahui dampak-dampaknya bagi ketertiban dan ketentraman umum.
Kemudian mengajukan laporan dan saran sesuai dengan jenjang wewenang dan tanggung jawab. Tujuannya agar tidak terdapat aliran kepercayaan yang menyimpang atau sesat dari kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Sehingga, lanjut dia, tim Bakor Pakem dapat mengambil langkah-langkah atau tindakan terhadap aliran-aliran kepercayaan yang dapat membahayakan kerukunan masyarakat dan negara.
“Pelaksanaan aliran kepercayaan harus benar-benar sesuai dengan dasar Ketuhanan yang Maha Esa menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Eman Sulaeman.
Sementara itu, Bupati Majalengka H Karna Sobahi mengungkapkan rasa syukur sinergitas dan kepedulian stakeholder terkait dalam pengawasan dini mengenai aliran kepercayaan masyarakat dan keagamaan. Mulai dari Forkopimda dan pemerintah daerah yang selalu aktif mengantisipasi ajaran agama yang menyimpang khususnya di Kabupaten Majalengka.
“Kami sangat mendukung adanya kegiatan ini. Ke depan hendaknya akan selalu terjalin serta dapat ditingkatkan agar terciptanya keharmonisan dan hidup saling bertoleransi antar umat beragama,” kata bupati.
Dia berharap raker ini dapat membuat situasi dan kondisi Kabupaten Majalengka kondusif, aman, nyaman, dan damai. Bupati memastikan tim Pakem bekerja optimal.
Bupati Majalengka juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat, terkait dengan perkembangan teknologi yang kian canggih. Diharapkan masyarakat berhati-hati dan bijaksana bermedia sosial. Masyarakat diminta tidak menyalahgunakan media sosial. Apalagi menyangkut hal-hal sensitif khususnya terkait dengan agama.
“Jangan sampai dengan informasi yang ada dapat menimbulkan keresahan dan belum tentu itu benar atau hoax, sehingga perlu berhati- hati,” imbaunya, Rabu (14/9).
“Jarimu adalah harimaumu, kita harus bijak dan berhati-hati dalam menggunakan medsos, karena sudah banyak contoh di berbagai media berita tentang orang yang bermasalah dengan hukum karena tidak bijak dan tidak berhati-hati dalam menggunakan medsos,” kata bupati menambahkan.
Bupati Majalengka juga mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Majalengka untuk tidak latah atau mudah menyebarkan info yang belum jelas kebenarannya alias hoaks.
“Jangan kita menjadi bagian dan ikut memproduksi, penyebaran berita yang tidak benar sebab berita seperti itu sifatnya fitnah. Pergunakanlah medsos untuk hal kebaikan jangan untuk digunakan sebagai ajang penebar fitnah yang dapat merugikan orang lain,” jelas bupati. (hsn)
Sumber: