Angka Stunting Terus Ditekan
TEKAN STUNTING. RS Juanda Kuningan aktif dalam memberikan pelayanan dalam rangka menekan angka stunting.--
RAKYATCIREBON.ID, KUNINGAN - Permasalahan stunting merupakan salah satu fokus utama dari beberapa isu strategis nasional yang perlu ditangani secara serius, oleh karena itu diperlukan kolaborasi dari berbagai lapisan masyarakat untuk dapat mewujudkan target nasional tersebut. Baik dari pihak pemerintah, tenaga kesehatan, hingga sukarelawan seperti kader posyandu.
Hal tersebut disampaikan oleh dr Yosi Nursakina dari RS Juanda usai acara pemberian subsidi pangan tematik untuk bayi dua tahun gizi kurang dan stunting di Posyandu dusun wage 2 Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan, Rabu (28/9).
Menurut dr Yosi, dalam kegiatan ini RS Juanda berkolaborasi dengan Puskesmas Lamepayung dan kader-kader posyandu yang berada di Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan, selain membagikan subsidi pangan pihaknya juga memberikan edukasi serta menganalisis kira-kira pola makannya sampai sejauh ini sudah seperti apa, apakah ada perubahan atau tidak.
“Sebelumnya, kami juga sudah melakukan penyuluhan kepada orang tua yang memiliki bayi usia dua tahun serta ke ibu hamil, di balai Kelurahan Purwawinangun,” ujarnya.
Selain subsidi pangan, lanjut dr Yosi, pihaknya juga memberikan alat-alat seperti timbangan, mengukur tinggi badan, kepada 16 posyandu di Kelurahan Purwawinangun, dirinya berharap dengan adanya kolaborasi ini bia menjadi intervensi jangka panjang yang terintegrasi untuk mencegah stunting.
“Kami ingin dimasa golden age, ingin memaksimalkan asupan nutrisi bayi usia dua tahun, sehingga nanti generasi masa depan Kuningan lebih sehat lagi, kegiatan ini merupakan program ke 2 yang dilaksanakan oleh kami,” jelasnya.
Diungkapkan dr Yosi, dipilihnya Kelurahan Purwawinangun karena angka stuntingnya cukup tinggi dibandingkan dengan Kelurahan-kelurahan lainnya, walaupun berada dipusat kota, karakteristik dan demografinya cukup menarik karena angka stuntingnya tinggi.
“Ini yang akan kita intervensi dan telaah serta melakukan penelitian, factor apa saja yang menyebabkan tingginya angka stunting di Kelurahan tersebut,” jelasnya.
Subsidi pangan yang didalamnya mengandung karbohidrat, protein, sayur dan buah, kata dr Yosi, dalam dua pekan sekali akan kita berikan selama tiga bulan.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, bisa meningkatkan kualitas hidup setiap individu saat ini dan untuk generasi mendatang, selain itu juga meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, terutama ditingkat keluarga mengenai stunting, terutama upaya pencegahan dan penanggulangannya,” jelasnya.(ale)
Sumber: