Warga Protes Pengurugan Lahan Pintu Masuk GSP

Warga Protes Pengurugan Lahan Pintu Masuk GSP

URUGAN. Kondisi tanah tumpahan urugan di jalan menuju perumahan GSP tidak dibersihkan dengan baik. Sehingga pas diguyur hujan sangat membahayakan pengendara. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Proyek pengurugan di sebuah lahan di sekitar pintu masuk menuju perumahan Griya Sunyaragi Permai (GSP), dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, urugan yang diangkut mobil truk melalui jalan raya, banyak tercecer meninggalkan material tanah merah di badan jalan. Bahkan sampai di Jalan Perjuangan.

Yang dikeluhkan, bekas ceceran tersebut tidak dibersihkan dengan baik. Sehingga masih menyisakan bekas. Dan saat diguyur hujan, kondisi jalan menjadi licin karena dipenuhi tanah merah.

Warga setempat, Agung mengatakan, proyek pengurugan tersebut sempat membuat kesal warga sekitar. Pasalnya, pengangkutan tanah urug yang belakangan diketahui untuk pembangunan Gedung Cyber IAIN ini, telah membuat jalan utama Perumahan GSP menjadi kotor setiap hari.

"Bahkan kotornya sampai kearah Perumahan Puri Taman Sari. Saat hujan becek, saat cuaca panas timbul debu bertebaran yang membuat mata sakit," kata Agung.

Pada prinsipnya, lanjut Agung, ia mendukung pembangunan gedung tersebut. Dengan catatan, seluruh perizinan dibereskan terlebih dahulu. Dan yang terpenting, taati ketentuan-ketentuan yang ada di dalamnya. Termasuk proses pengurugan jangan sampai ada warga yang kena dampaknya.

"Harapan kami jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semisal kecelakaan lalu-lintas akibat terpeleset ceceran tanah yang licin. Jika hal ini terjadi, maka urusannya akan menjadi panjang dan tentu akan berdampak tidak baik terhadap lembaga kampus ini," ujarnya.

Ketua RW 12 Mulya Endah, Ahmad Jubaedi mengatakan, proyek pengurugan untuk pembangunan gedung kampus IAIN tersebut sudah berjalan sejak beberapa pekan lalu.

Sebelum dimulai, pihak pemerintah RW, bahkan empat RW yang dekat dengan lokasi, sudah diundang oleh pihak IAIN untuk berkoordinasi terkait rencana tersebut.

Namun demikian, memang petugas di lapangan belum membersihkan bekas tumpahan urugan yang tercecer dan menyebabkan material tanah tercecer di pintu masuk menuju perumahan GSP. Bahkan sampai sepanjang Jalan Perjuangan.

"Kalau koordinasi dan izin memang kita sudah diundang dan kita dukung. Hanya di lapangan, tolong yang bersih. Bekas urugan yang tercecer di jalan disemprot. Jangan hanya disiram air seember. Jadi saat hujan malah jalan jadi licin dan membahayakan," ungkap Jubaedi. (sep)

Sumber: