Baru 550 Disabilitas yang Mendapat Layanan Pendidikan
APRESIASI. Perwakilan penyandang disabilitas menerima apresiasi pada Gebyar Literasi Disabilitas dalam Hari Disabilitas Internasional tahun 2022 tingkat Kabupaten Indramayu. FOTO: TARDIARTO AZZA/RAKYAT CIREBON--
INDRAMAYU, RAKYATCIREBON.ID - Penyandang disabilitas di Kabupaten Indramayu jumlahnya cukup banyak. Dari angka ini diketahui tidak sedikit pula yang belum mendapatkan layanan pendidikan.
Hal itu disampaikan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM pada Setda Indramayu, Ahmad Budiharto ketika mewakili Bupati Nina Agustina saat menghadiri Gebyar Literasi Disabilitas, Rabu (14/12).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip (DPA) Kabupaten Indramayu itu dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun 2022 tingkat Kabupaten Indramayu.
Menurutnya, jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 1.157 orang. Sedangkan yang sudah mendapat layanan pendidikan baru 550 orang.
BACA JUGA:PKBM Dorong Warga Putus Sekolah Melanjutkan Pendidikan
"Ini berarti masih banyak penyandang disabilitas yang perlu mendapatkan pelayanan pendidikan," ungkapnya.
Budiharto berharap, kegiatan tersebut dapat dijadikan momentum untuk meyakini bahwa penyandang disabilitas merupakan salah satu potensi kekuatan.
Dan tentunya menuntun komponen bangsa untuk bersama-sama melakukan keberpihakan terhadap penyandang disabilitas.
Menurutnya, peringatan dengan tema 'Not All Disabilities Are Visible' tersebut pada dasarnya dapat dimaknai sebagai bentuk pengakuan akan eksistensi disabilitas.
Juga pemenuhan komitmen segenap bangsa untuk membangun kepedulian terhadap para penyandang disabilitas.
BACA JUGA:Paling Inovatif Turunkan Angka Stunting
Tak hanya itu, kata dia, momentum tersebut juga bertujuan untuk menggugah kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya upaya pemajuan, perlindungan, serta pemenuhan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan.
"Selaras dengan tema internasional dalam peringatannya, ini mengisyaratkan kepada seluruh masyarakat bahwa tidak semua ragam disabilitas dapat disadari dan diketahui oleh masyarakat umum," ujarnya.
Dia juga menuturkan, dengan gerakan kebijakan sepuluh program unggulan Bupati Indramayu Nina Agustina, perpustakaan umum Indramayu selalu bangkit dengan kontribusi dari Dinas Perpustakaan dan Arsip (DPA) Kabupaten Indramayu.
"Penting untuk menyebar pesan yang jelas kepada masyarakat, bahwa semua ragam disabilitas harus dapat diakomodir pada pihak terkait tanpa terkecuali, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat secara fisik," tegasnya.
BACA JUGA:Suara Kayu' Meriahkan Puncak Acara Excited 2022
Ia mengajak semua pihak untuk ikut mensukseskan dan membuka akses pendidikan penyandang disabilitas agar kualitas hidupnya meningkat.
"Perlu juga menjalin kemitraan bagi penyandang disabilitas dalam merencanakan kegiatan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh penyandang disabilitas dan support sistemnya," kata dia.
Pada kesempatan itu, Kepala DPA Kabupaten Indramayu, Iwan Hermawan menyampaikan, dalam kegiatan tersebut merupakan gabungan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Luar Biasa (MKKSLB) dan Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang sepakat untuk mewujudkan serta mengapresiasi kehebatan anak-anak disabilitas.
"Kegiatan tersebut menjadi bagian dalam upaya memenuhi hak-hak peserta didik berkebutuhan khusus dalam bidang pendidikan, kehidupan, dan kesejahteraan," terangnya.
Terlebih, lanjutnya, DPA Kabupaten Indramayu memiliki peran guna bertugas untuk mencerdaskan masyarakat melalui pengelolaan perpustakaan, pengembangan perpustakaan, pembudayaan kegemaran membaca, dan pelestarian bahan pustaka untuk mewujudkan visi Indramayu Bermartabat.
BACA JUGA:Fahrudin Fa'iz Ajarkan Cara Asyik Berfilsafat
"Hadirnya teknologi informasi dan komunikasi selalu dipandang menjadi kunci perubahan dalam segala bidang, tak terkecuali dengan perpustakaan. Di era teknologi informasi ini, Perpustakaan Umum Kabupaten Indramayu hadir sebagai penyedia layanan yang membuka akses masyarakat pada pengetahuan," sebutnya.
Iwan menyebutkan, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial mendorong perpustakaan untuk menjadi pusat belajar dan berkegiatan yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Adapun tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"DPA Kabupaten Indramayu memiliki kewajiban untuk memberikan layanan inklusif yang tidak membeda-bedakan siapapun dengan atribut yang melekat dari pada dirinya seperti usia, jenis kelamin, agama, suku, ras, bahasa dan lain-lain. Dan sekarang perpustakaan umum Indramayu menjadi tempat yang menarik bagi kaum inklusi sosial, yaitu teman-teman disabilitas," bebernya.
Dia berharap, melalui kegiatan peringatan tersebut dapat dijadikan sebagai momentum untuk menegaskan kepedulian dan memperkuat solidaritas.
BACA JUGA:Penyalahgunaan BBM Subsidi Terbongkar
Hal ini dalam meletakan dasar yang kuat bagi perlindungan penyandang disabilitas, yaitu dari paradigma karitatif dan charity based menjadi paradigma yang human right based.
Selain itu, pemerintah perlu secara terus-menerus meningkatkan kesetaraan, kesempatan, dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
Juga menjamin akses pendidikan, akses kesehatan, dan akses pekerjaan bagi penyandang disabilitas.
Diperlukan pula adanya pembangunan infrastruktur yang accessible untuk menciptakan lingkungan bebas hambatan bagi disabilitas.
BACA JUGA:Ketua PCNU Kota Cirebon Raih Gelar Doktor PAI
"Saya sangat berharap tidak ada satupun penyandang disabilitas tertinggal dari berbagai program layanan yang diberikan oleh pemerintah. Semoga kesempatan yang baik ini menjadi ajang memotivasi dan memberikan dukungan dalam peneyelenggaraan layanan bagi kaum disabilitas," tandasnya.
Sumber: