Amplop dari KPK, Penyebab Rini Soemarno dan Bu Mega Renggang

Amplop dari KPK, Penyebab Rini Soemarno dan Bu Mega Renggang

Rini Soemarno--

RAKYATCIREBON.ID, JAKARTA - Wartawan senior cum penulis Panda Nababan membeber soal hubungan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Rini Soemarno yang kini renggang.

Menurut Panda, pemicu keretakan hubungan kedua tokoh itu ialah saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) hendak membentuk Kabinet Kerja pada 2014.

“Hubungan mereka waktu teenager (remaja) juga sudah dekat,” kata Panda saat menjadi narasumber siniar Total Politik yang ditayangkan di YouTube belum lama ini.

Menurut Panda, ayah Rini yang bernama Soemarno pernah menjadi menteri di pemerintahan Bung Karno. Rini juga pernah menjadi menteri perdagangan dan perindustrian saat Megawati menjabat Presiden RI. Memang Rini bukanlah kader PDIP. Namun, dia sangat dekat dengan Megawati. “Kemudian pekong, pecah kongsi,” ucap Panda.

Syahdan, wartawan penerima Anugerah Adinegoro 1976 itu mengunjungi Rini di kantor Kementerian BUMN. Perempuan kelahiran Maryland, Amerika Serikat, pada 9 Juni 1958 itu merupakan Menteri BUMN Kabinet Kerja 2014-2019.

“Rini bercerita ke saya, menangis di ruang kerjanya di Kementerian BUMN,” kisah Panda.

Panda Nababan menuturkan Megawati dan Rini Soemarno yang bersahabat sejak remaja akhirnya renggang menjelang pembentukan Kabinet Kerja.

Di depan politikus senior PDIP itu, Rini mengaku dimarahi oleh Megawati dengan kata-kata kasar.

“Kok Mbak Mega tega marah-marah ke saya,” tutur Panda menirukan pengakuan Rini.

Panda pun bertanya kepada Rini soal sebab Megawati sampai begitu marah. Ternyata penyebabnya ialah soal daftar nama calon menteri yang dikonsultasikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketika menjelang pembentukan Kabinet Kerja pada 2014, Rini mengaku diperintah oleh Jokowi mengantar satu map yang di dalamnya berisi daftar nama calon menteri.

“Saya mengantar (daftar nama calon menteri, red), tidak tahu KPK,” kata Panda kembali menukil penjelasan Rini.

Saat itu, Rini merupakan ketua Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla. Dia datang ke KPK ditemani Hasto yang juga wakil deputi Tim Transisi.

KPK pun meneliti nama-nama dalam daftar yang diserahkan Rini itu. Syahdan, lembaga antirasuah itu memberikan markah berwarna merah pada nama-nama tertentu. KPK lantas mengembalikan amplop berisi daftar nama calon menteri kepada Rini.

Namun, mantan eksekutif di Astra International itu mengaku tidak mengetahui isinya. Panda Nababan menuturkan Megawati dan Rini Soemarno yang bersahabat sejak remaja akhirnya renggang menjelang pembentukan Kabinet Kerja.  

“Saya enggak tahu isi amplop itu, saya kasih ke presiden (Jokowi, red),” kata Panda kembali menyitir pengakuan Rini.

Sumber: