Ribut Kredit Fiktif, Ada yang Lancarkan Ilmu Sirep, agar Warga Tenang

Ribut Kredit Fiktif, Ada yang Lancarkan Ilmu Sirep, agar Warga Tenang

Warga Desa Karang Baru, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan mendapatkan teror beraroma mistis pasca kasus kredit fiktif terungkap.---

RAKYATCIREBON.ID, KUNINGAN -  Teror mistis dialami warga Karang Baru, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan baru-baru ini. Kejadian ini membuat heboh.

Teror mistis warga Karang Baru Kabupaten Kuningan ini terjadi pasca kericuhan yang terjadi akibat dugaan kredit fiktif oleh oknum perangkat desa dengan mencatut nama warga.

Warga sempat melakukan aksi unjuk rasa akibat dugaan kasus kredit fiktif tersebut. Namun belakangan, muncul teror yang beraroma mistis.

Itu terjadi setelah ditemukan adanya percikan air yang beraroma melati di jalan desa dan garam yang ditaburkan.

Kejadian beraroma mistis ini pun menarik perhatian warga Kabupaten Kuningan di media sosial.

BACA JUGA: Kasus Bank Emok di Kuningan Terungkap, Tipu-tipu Oknum Aparat Desa dan Penuh Mistis

Hal itu dapat dilihat dari kolom komentar unggahan video akun Instagram Radar Kuningan. Dalam video tersebut dapat dilihat ada percikan air dan penaburan garam di jalanan Desa Karang Baru.

Video tersebut diduga direkam oleh warga setempat yang heran dengan kejadian tersebut. "Gerbang Karang Baru, udah ada yang nabur garem tuh," ujar seseorang di dalam rekaman video tersebut.

Teror mistis ini pun mendapatkan perhatian warganet. Ada yang menyarankan agar warga Karang Baru menggelar pengajian dan doa bersama.

"Kalau takut mending gelar pengajian atau doa bersama ya," ujar salah pemilik akun Instagram @oren_ci***

Warganet lainnya meminta agar kepolisian segera bertindak. "Polisi kudu bertindak atuh min. Amankn pelaku awal na," tulis @adull.sy***

Ada juga yang mengaitkan air beraroma melati dan taburan garam itu dengan semacam ilmu gaib.

"elmu sirep. untuk meredam gejolak warga kampung biasanya sih," tulis pemilik akun @bayuabi***

"Garam dan air itu utk meredam dan menyejukkan hati warga TDK emosi dan TDK melawan ... Mengikuti dan manut....( Ilmu kapas ka siram cai)," ungkap @radenma****

Diberitakan sebelumnya, teror mistis tersebut muncul setelah kasus kredit fiktif di Desa Karang Baru, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan terungkap.

Kasus ini bermula dari oknum perangkat desa yang diduga mengajukan kredit namun dengan mencatut identitas warga.

Warga pun geram lantaran namanya dicatut untuk mengajukan kredit dengan nilai mencapai Rp3 juta hingga Rp4 juta. Warga yang murkan kemudian menggelar aksi unjuk rasa di depan balai desa setempat.

Mereka menyampaikan protes keras atas pengajuan kredit yang diduga dilakukan oleh oknum perangkat desa dengan mencatut nama mereka.

Pasca demo warga di depan balai desa tersebut, pada malam harinya yakni Sabtu 4 Februari 2023, giliran warga dikejutkan dengan teror mistis tersebut berupa percikan air beraroma melati dan taburan garam.

Sehingga warga berjaga-jaga di lingkungan kampung untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Dikatakan oleh Wandi, Wakil Ketua Karang Taruna Desa Karang Baru, teror mistis ini awalnya diketahui berdasarkan laporan warga.

Warga menemukan garam yang ditaburkan di jalanan serta percikan air beraroma minyak melati.

BACA JUGA: Ada 'Ritual Kursi Kosong' dalam HUT Partai Gerindra, Maknanya Mendalam, Kader Gerindra Harus Tahu

Temuan ini hanya berselang beberapa jam setelah ratusan warga menggelar unjuk rasa menuntut pertanggung jawaban oknum perangkat desanya.

"Kami pemuda Karang Taruna Desa Karang Baru, mendapat laporan warga pada Sabtu malam. Ada temuan taburan garam di batas desa," kata Wandi, Minggu, 5, Februari 2023.

"Kami langsung mengecek dan menemukan hal serupa di banyak titik. Ada sekitar 11 lokasi taburan garam yang ditemukan," imbuhnya.

  Wandi menduga, taburan garam dan percikan air beraroma melati tersebut sengaja dilakukan oleh oknum tertentu sebagai serangan mistis agar warga merasa takut.

"Ceceran air ini, seperti dibocorkan dari kendaraan. Aroma air seperti aroma minyak melati. Jelas membuat warga resah semalaman," ujarnya.(*)

Sumber: