Ono Surono Titip Tajug Lan Fakir Miskin Sebagai Benteng Ketahanan NKRI

Ono Surono Titip Tajug Lan Fakir Miskin Sebagai Benteng Ketahanan NKRI

Anggota DPR RI Ono Surono saat menggelar empat pilar kebangsaan. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON -- Cirebon adalah tempat yang sesuai dengan ruh Bhinneka Tunggal Ika.  Dimana dibumikannya spirit nilai 4 pilar kebangsaan sejak dulu hingga sekarang.

Itu, disampaikan Anggota DPR RI, Ono Surono ketika menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, di GOR Pegagan Lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, belum lama ini (4/3).

Cirebon kata dia sangat tepat sebagai tempat dilakukannya kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaan. Mengingat, Syarif Hidayatulloh atau Sunan Gunung Jati juga berpesan agar menjaga atau menitipkan Tajug lan Fakir Miskin. Perihal makna tersebut juga, lanjut Ono, tertuang dalam UUD 1945 dan di dalam Pancasila.

"Ingsun titip tajug lan fakir miskin, kalimat yang sarat makna yang diwasiatkan oleh Sunan Gunung Jati, salah satu Walisongo yang menyebarkan agama Islam di Jawa Barat, khususnya daerah Cirebon, agar generasi berikutnya untuk tidak melupakan masjid dan fakir miskin," terangnya

Pria yang juga merupakan ketua DPD PDIP Jawa Barat ini menerangkan, kadar religiusitas sebuah daerah dapat terukur secara objektif, dengan memperhatikan tempat-tempat ibadah, juga penyediaan pelayanan publik di bidang sosial kemasyarakatan untuk warga merupakan ukuran nilai religiusitas itu sendiri.

Selain menitipkan tajug (musholah/ masjid), Sunan Gunung Jati mengingatkan juga kepada fakir miskin. Pada dasarnya manusia ketika hidup di dunia memang selain beribadah kepada Allah SWT juga sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.  

"Tajug ini sesungguhnya memiliki misi menangkal Islam radikal atau trans-nasional, yang bertolak belakang dengan Pancasila yang menghargai keberagaman. Dan masyarakat tajug ini merupakan embrio basis dakwah Islam yang ramah, yang dibawakan oleh wali songo," paparnya

Dalam hal memperhatikan Fakir Miskin ini, Ono Surono mencontohkan program-program kerakyatan dari pemerintah yang menyentuh langsung ke penerima manfaat tersebut. Seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan sebagainya.

"Semangat persatuan, toleransi dan keberagaman dalam masyarakat Cirebon ini harus terus diperkuat, melalui nilai-nilai 4 pilar kebangsaan ini, sehingga amanat titip tajug lan fakir miskin merupakan Benteng Ketahanan NKRI," tuturnya.

Menurutnya mengaplikasikan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari bagi warga negara Indonesia menjadi penting. Mengingat Pancasila sudah disepakati sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Diharapkan bisa menjadi solusi atas persoalan rakyat.

“Pancasila harus bisa dijadikan sebagai ideologi yang membumi. Yang bisa bergerak dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari, ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Yang saat ini pancasila terus menerus diganggu,” pungkasnya. (zen)

Sumber: