Aneh. Warga Desa Ini Selalu Berjodoh dengan Tetangga, Kadang Dapur Saling Nempel, Ada Apa?

Aneh. Warga Desa Ini Selalu Berjodoh dengan Tetangga,  Kadang Dapur Saling Nempel, Ada Apa?

Warga Blok Depok, Desa Sindangkasih, Kec Beber, Kab Cirebon saat merayakan hari kemerdekaan.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON -  Aneh tapi nyata, salah satu dusun di Desa Sindangkasih, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, mayoritas penduduknya menikah dengan tetangganya sendiri.

Bukan kawin paksa atau tradisi, namun penduduk yang menikah dengan tetangganya sendiri ini, murni karena jodoh.

Warga dusun yang menemukan tambatan hati kepada tetangganya sendiri ini, sudah berlangsung puluhan tahun silam dan masih terjadi hingga sekarang.

Nama kampung tersebut Depok, atau biasa disebut Blok Depok, merupakan salah satu kampung atau dusun yang ada di Desa Sindangkasih, Kecamatan Beber.

Penduduk Dusun Depok mayoritas menikah dengan tetangganya sendiri. Bukan tradisi, namun terjadi secara alamiah.

Dusun Depok atau Blok Depok ini, merupakan bagian dari pemerintahan Desa Sindangkasih khususnya RW 05. Terdiri dari 106 kepala keluarga (KK) dan 250 jiwa penduduk.

Menurut Kepala Desa Sindangkasih, Agus Sugiarto, penduduk Blok Depok mayoritas menikah dengan tetangganya sendiri, dipengaruhi oleh kondisi geografis.

Dijelaskan Agus, Blok Depok yang ada di RW 05 itu, sedikit terpisah jarak dengan dusun lain yang ada di Desanya.

"Jadi mereka yang mendapatkan jodoh dengan tetangganya itu, karena awalnya teman main," kata Agus.

Agus menambahkan, ketika pemuda Blok Depok yang beranjak dewasa dan mulai tumbuh rasa suka, mereka main dan berkumpul di wilayahnya sendiri.

Karena jauh dari dusun lain, jelas Agus, otomatis rasa suka terhadap lawan jenis, akan tumbuh kepada yang terdekat.

"Tidak heran kalau mereka mendapatkan jodoh dekat rumah," tambah Agus.

Selain itu, kata Agus, Penduduk Blok Depok yang menikah dengan tetangganya sendiri, kemungkinan besar untuk menjaga tali persaudaraan.

Karena, dari beberapa pernikahan yang terjadi, kerap masih ada hubungan saudara jika dirunut ke garis keturuanan.

"Tetapi bukan saudara dekat, misalnya cucu menikah dengan cucu," tegas Agus.

Namun akhir-akhir ini, penduduk Blok Depok yang menikah dengan tetanggnya sendiri mulai berkurang.

Hal tersebut diketahui Agus, ketika surat pengajuan syarat pernikahan Penduduk Blok Depok, bukan lagi menikah dengan tetangganya sendiri.

Beberapa yang menikah belakangan ini, menurut Agus sudah menemukan jodoh dengan luar daerah atau tetangga desa.

"Sekarang sudah mulai jarang, mungkin karena banyak yang bekerja di luar wilayah," sebut Agus.

Menikah dengan tetangga dirasakan Toni, Warga Desa Wanayasa yang memiliki kerabat di Kampung Depok.

Kerabat Toni yang merupakan sepupunya itu, tidak hanya menikah dengan tetangga, namun juga dengan keluarga besarnya.

Sepupu dari garis keturunan Ayah Toni itu, menikah dengan sepupu dari keluarga Toni dari pihak ibu.

"Menikah dari keluarga ayah dengan keluarga ibu saya," kata Toni, Rabu 15 Maret 2023.

Keluarga besar Toni pun kini menjadi bertambah besar, karena sepupu dari pihak ayah dan ibu disatukan dalam pernikahan.

"Keluarga besar saya sekarang jadi muter," sebut Toni sambil tersenyum.

Kisah pernikahan dengan tetangga lainnya, diceritakan oleh Yuyun Dedi, warga Depok yang juga memiliki pasangan orang setempat.

Menurut Yuyun, rumah dirinya dengan pria yang menjadi suaminya itu, belum seberapa dekat dibanding kerabatnya yang juga menikah dengan tetangganya.

Dikatakan Yuyun, kerabatnya itu bahkan menikah dengan tetangganya persis belakang rumah.

"Bahkan dapur rumahnya saling tempel," ucap Yuyun. (*)

Sumber: