Andalus Academy Kembangkan Potensi Generasi Muda dalam Berwirausaha
Presiden IEBC yang menggagas Andalus Academy, H Dede Muharam memberikan motivasi kepada para Pemuda di Cirebon untuk ikut mengambil peluang bisnis yang begitu terbuka lebar saat ini. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH--
RAKYATCIREBON.ID, HARJAMUKTI - Pemuda memiliki banyak potensi, yang jika diarahkan kearah yang positif, maka akan menjadi kekuatan besar yang akan ikut serta membangun dan memajukan bangsa, begitupun sebaliknya.
Potensi yang besar tersebut, coba diwadahi, dan diarahkan oleh forum gerakan Andalus Academy, terutama kearah wirausaha.
Sabtu (20/05) akhir pekan lalu, Andalus Academy mulai bergerak, diawali dengan memantik semangat puluhan pemuda di Cirebon, agar mereka sadar akan potensi besarnya.
Trainer Andalus Academy, Ahmad Syafei Ramdi menyampaikan, forum pertemuan itu bisa dikatakan merupakan launching dari Andalus Academy di Cirebon. Andalus Academy yang digagas tokoh Cirebon ini diharapkan bisa menjadi wadah yang mengakomodir potensi para pemuda di Cirebon, untuk mengembangkan diri di kreatifitas digital, serta skill lain.
"Di Jakarta ada skill barista yang bisa kita tularkan, di bidang IT," ungkap Syafei.
Dijelaskan Syafei, Indonesia saat ini tengah menyongsong generasi emas di tahun 2045, dimana potensi pemuda begitu besar, sehingga harus diarahkan kepada hal-hal yang positif, termasuk dikenalkan dan dibiasakan dengan dunia enterpreneur.
"Anak muda itu butuh cirlcle, lingkungan sebaya, kami mencoba mengakomodir itu, agar pemuda Cirebon memiliki circle positif, dalam Andalus Academy ini, kita mulai dengan memperkenalkan digital enterpreneur," jelas Syafei.
Secara general, lanjut Syafei, digital enterpreneur ini bertujuan untuk membentuk pola pikir pengusaha didalam pemikiran setiap pemuda, dimana didalam pembahasannya, dibahas berbagai perbincangan, mulai dari manajemen, leadership hingga tanggung jawab.
"Pemuda yang hadir, ada yang sudah memiliki potensi, sehingga terus kita dorong. Forum kita ini terbuka untuk umum, training nya nanti, bisa sebulan 2 kali, namun akan lebih banyak sharing secara non formal saja, karena kita buka juga konsultasi dan brainstorming, ekosistemnya terfokus di Andalus City," ujar Syafei.
Circle Andalus Academy yang coba dibangun di Cirebon ini, ditambahkan Syafei, adalah adopsi dari sistem yang sebelumnya sudah diterapkan pula terhadap para pemuda di Jakarta, dan sudah terbukti bisa melahirkan enterpreneur-enterpreneur muda berbakat yang mulai menjalankan berbagai usaha.
"Apa yang kami berikan disini, hasil dari apa yang sudah kami praktekan di Jakarta, nanti akan dibuat group secara online, untuk perbincangan lebih lanjut. Goalsnya, 4 sampai 5 kali training sudah ada hasil, bahkan pada pertemuan formal selanjutnya, saya tekankan, mereka tidak boleh hadir kalau tidak bawa masalah dan konsep," imbuh Syafei.
Sementara itu, penggagas Andalus Academy H Dede Muharam atau Kang Dede mengaku, sebagai pebisnis, ia mencoba membuka berbagai peluang yang bisa ditangkap oleh banyak orang, dan ia mengharapkan, peluang-peluang tersebut direspon oleh para generasi muda, sehingga melalui Andalus Academy tersebut, ia ingin menularkan jiwa bisnisnya kepada para pemuda.
Forum non formal, maupun berbagai pelatihan yang dilakukan di Andalus Academy ini, lanjut Kang Dede, sapaan akrabnya, bukan rencana jangka pendek yang ia bayangkan, melainkan ini menjadi misi besar untuk melahirkan pebisnis-pebisnis muda di Cirebon.
"Andalus Academy sudah lama, embrio nya sudah sejak 5 tahun lalu, kita punya mimpi kedepan punya lembaga research and development, jadi pelatihan-pelatihan saat itu sudah mulai, dan saat ini kita kembangkan, dengan mengeksplore digital enterpreneurship," ungkap Kang Dede.
Sumber: