Hari Lahir Pancasila di Mahad Al Zaytun, Kumandangkan Indonesia Raya 3 Stanza Sekaligus, Ini Liriknya...
Peringatan Hari Lahir Pancasila di Mahad Al Zaytun Indramayu.--
Indonesia Raya, Merdeka, merdeka, Hiduplah Indonesia Raya.
Dalam taushiyahnya, Syekh Al Zaytun menyampaikan mengenai sejarah Hari Lahir Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
"Syekh teringat 16 tahun yang lalu, syekh memperingati Hari Lahir Pancasila ini di Pulau Madura. Di atas sepeda, ketika itu syekh bersama rombongan mengadakan Tour Madura," katanya.
Tour sepeda tersebut dilaksanakan mulai dari Mahad Al Zaytun, Surabaya lalu ke Madura. Di sana diterima oleh mantan gubernur legendaris Jawa Timur, Raden Panji Muhammad Nur.
"16 tahun yang lalu. Di mana pun syekh dan kawan-kawan dan setiap penghuni mahad ini, setiap 1 Juni kita memperingati Hari Lahir daripada Pancasila ini," tegasnya.
Syekh Al Zaytun juga berpesan agar menanamkan dalam jiwa dan pikiran, juga dimasukan dalam ilmu Dasar Negara Indonesia.
"Kalian harus pahami bahwa nilai-nilai Bangsa Indonesia, tidak ada negara manapun yang memiliki nilai-nilai seperti yang kita punya ini," tegasnya.
Dalam berilmu, kata Syekh Al Zaytun, masukan dasar negara. Baik yang sedang digali, maupun dikeluarkan dalam bentuk ide dan gagasan.
"Dasar negara ini universal. Semua bangsa di dunia, boleh mengambil nilai-nilai yang 5 ini bagi negaranya," katanya.
Karena itu, menjadi sangat mengherankan bahwa di dalam sebuah negara yang sudah men-declare Pancasila, tapi masih ada warga negara yang mengecilkan nilai itu.
Bahkan, ada yang mengambil di luar nilai itu, yang tidak universal. "Majunya negara adalah dasarnya," tegasnya.
Diceritakan bahwa komunisme di China membuat negara tersebut maju, karena meyakini sebagai dasar negaranya.
Begitu juga di Amerika Serikat, yang meyakini dasar negaranya. Contoh lain adalah India yang merangkak maju, karena mengimplementasikan dasar negara pada kehidupan keseharian.
"Selama kita bangsa Indonesia ini belum seutuhnya memegang nilai-nilai dasar baik dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial, pendidikan, dan pertahanan negara, maka akan terseok-seok," bebernya.
Disampaikan Syekh Al Zaytun, Indonesia punya waktu banyak. Apalagi bila menghitung perkembangan negara setelah 1 abad.
"Kalau menghitung dari Proklamasi, kita punya waktu 23 sampai 45 tahun yang akan datang," bebernya.
Tetapi bila dihitung dari penyerahan kedaulatan yakni Desember 1950, maka Indonesia punya waktu cukup banyak.
"Mari kita tegar untuk menyongsong kemajuan bangsa pada 1 abad setelah proklamasi atau penyerahan kedaulatan," bebernya.
Syekh juga bertanya, apakah Bangsa Indonesia sudah meyakini dasar negara yakni Pancasila.
"Bangsa Indonesia yang terbilang dan gemilang, utama adalah memperkokoh lembaga pendidikan," tegasnya.
Lembaga pendidikan, sambung dia, adalah lembaga kharismatik yang mampu menerobos dengan gagasan besar untuk kemajuan negara.
"Teruskan belajar, hari ini tidak libur. Masuk lagi ke kelas. Dan ini adalah satu sesi pembelajaran yakni memperihati Hari Lahir daripada Pancasila," tegasnya.(*)
Sumber: