Maria Ulfah Santoso, Orang Kuningan, Tenaga Honorer yang Pernah Menjadi Menteri Sosial

Maria Ulfah Santoso, Orang Kuningan, Tenaga Honorer yang Pernah Menjadi Menteri Sosial

Menteri Sosial, Maria Ulfah Santoso.--

RAKYATCIREBON.ID, KUNINGAN - Maria Ulfah Santoso adalah Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI) Pertama yang juga putri dari Bupati Kuningan dan memiliki peran dalam perundingan Linggarjati.

Ayahnya adalah RAA Mohamad Ahmad yang merupakan Bupati Kuningan dengan masa jabatan pada 24, Juni 1923 sampai dengan 31, Agustus 1939.

Sedangkan ibunya adalah Raden Ayu Chadidjah Djajadiningrat yang masih bersaudara dengan Prof Dr Hoesein Djajadiningrat.

Ulfah mengenal Sutan Sjahrir selama menempuh pendidikan hukum di Universitas Leiden, Belanda. Dia juga aktif dalam gerakan dan perhimpunan mahasiswa.

Berdasarkan keterangan Soebadio Sastrosatomo dan Ali Boediardjo, Maria Ulfah Santoso mengusulkan kepada Sutan Sjahrir terkait lokasi perundingan tersebut.

Sebab, Belanda dan Indonesia tak kunjung bersepakat untuk lokasi perundingan yang difasilitasi oleh Inggris tersebut.

Belanda ingin agar perundingan dilaksanakan di Jakarta. Tapi, Indonesia menolak karena kalah kekuatan militer.

Sebaliknya, Belanda menolak berunding di Jogjakarta, karena di sana menjadi kekuatan dari Indonesia pada waktu itu.

Akhirnya, Marif Ulfah muncul dengan usulannya kepada Sutan Sjahrir. Yakni, Kabupaten Kuningan. Lokasinya, di Desa Linggarjati.

Waktu itu, sudah ada hotel di sana. Lokasinya persis di kaki Gunung Ciremai dengan suasana yang sejuk dan pemandangan indah.

Disebutkan dalam catatan di Gedung Perundingan Linggarjati bahwa Maria Ulfah memilih tempat tersebut, karena ayahnya adalah mantan BUpati Kuningan.

"Beliau memilih daerah tersebut karena ayahnya mantan BUpati Kuningan dan mengenal dengan baik daerah tersebut," demikian dituliskan pada salah satu keterangan foto.

Selain itu, Residen Cirebon, Hamdani dan Bupati Cirebon, Makmun Sumadipradja merupakan anggota Partai Sosialis yang merupakan bentukan Sutan Sjahrir.

Dengan jaminan keamanan residen maupun bupati, faktor keamanan di sekitar Linggarjati bisa sangat terjamin.

Sebagai informasi, Mr Hj Raden Ayu Mafia Ulfah atau Maria Ulfah Santoso lahir pada 18, Agustus 1911 dan wafat pada 15, April 1988.

Beliau menjadi menteri sosial pada era Kabinet Sjahrir II. Sebelum menjadi menteri sosial, karirnya diawali dari tenaga honorer bidang perundang-undangan di Kabupaten Cirebon. Kemudian sempat menjadi guru di AMS Muhammadiyah Jakarta di tahun 1943.

Perundingan Linggarjati

Perundingan Linggarjati adalah pertemuan dan diplomasi antara Indonesia dengan Belanda yang difasilitasi Inggris.

Indonesia diwakili oleh Sutan Sjahrir sekaligus ketua. Juga ada sosok AK Gani, Susanto Tirtoprojo dan Mohammad Roem.

Sedangkan dari pihak belanda ada Wim Schermerhorn yang menjadi ketua dan delegasi lainnya yakni, Max van Poll, Hj van Mook dan F de Boer.

Dari pihak inggris selaku mediator adalah Lord Killearn. Mereka bermalam di hotel yang ada di kaki Gunung Ciremaiuntuk merumuskan sejumlah kesepakatan.

Perundingan tersebut kemudian menghasilkan 17 pasal. Namun intinya dituangkan dalam 3 naskah, yakni:

    Belanda mengakui secara de facto wilayah RI yakni, Jawa, Sumatera dan Madura.
    Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat 1, Januari 1949.
    Belanda dan Indonesia sepakat membentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS).

Demikian peran seorang wanita yang merupakan anak dari Bupati Kuningan, sekaligus Menteri Sosial RI, Maria Ulfah Santoso dalam penentuan tempat perundingan Indonesia – Belanda di Linggarjati.(*)

Sumber: