Ajarannya Dianggap Menyimpang, Mahad Al-Zaytun akan Didemo, Sudah Siap 3 Ribu Orang

Ajarannya Dianggap Menyimpang, Mahad Al-Zaytun akan Didemo, Sudah Siap 3 Ribu Orang

Surut permhononan izin dari Forum Indramayu Menggugat untuk melakukan aksi unjuk rasa di Mahad Al Zaytun, mendesak agar segera tutup.--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU - Sebuah surat tertulis dari Forum Indramayu Menggugat (FIM) menginformasikan rencana aksi unjuk rasa, di mana Mahad Al Zaytun disebutkan akan dikepung 3.000 orang dan didesak untuk segera ditutup.

Surat tertulis tersebut sudah beredar di media sosial, dengan sejumlah nama menjadi koordinasi dari aksi unjuk rasa tersebut.

Selain surat tertulis juga terdapat famplet yang beredar di kalangan awak media, terkait tuntutan dari Forum Indramayu Menggugat.

Salah satunya adalah mengusut tuntas dugaan ajaran sesat di Mahad Al Zaytun dengan melibatkan Majelis Ulama Indonesia dan Kementerian Agama (Kemenag).

Tuntutan lainnya adalah desakan untuk mengusut dugaan tindak pidana pemerkosaan terhadap seorang wanita bernama Kartinih yang berasal dari Indramayu.

Berikutnya adalah tuntutan terkait pembuatan dermaga khusus oleh Mahad Al Zaytun melalui PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana, di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur.

Juga desakan untuk menghentikan pembangunan jalan khusus di Desa Lanyod Wanguk yang terhubung dengan Mahad Al Zaytun.

"Tegakkan UUPA tentang kepemilikan tanah dan tindak pidana penguasaan tanah," demikian tertulis pada surat tersebut.

Mereka menduga bahwa terjadi penguasaan tanah seluas ribuan hektare secara tidak sah oleh Al Zaytun Indramayu.

"Bubarkan dan tutup Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, karena tidak bermanfaat sama sekali untuk masyarakat," demikian tuntutan kelima pada surat itu.

Surat tersebut disampaikan kepada Polres Indramayu sebagai pemberitahuan aksi. Dengan rencana akan dilaksanakan pada Kamis, 15, Juni 2023.

Surat tersebut tertanggal Senin, 12, Juni 2023. "Kami mendesak presiden, menkopolhukam dan penegak hukum turun tangan dalam masalah Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu," tulis keterangan tersebut.
 
Rencananya, unjuk rasa akan dilaksanakan pada Hari Kamis, 15, Juni sekitar pukul 09.00 sampai dengan selesai.

Adapun alasan melaksanakan aksi unjuk rasa tersebut, FIM menyatakan berusaha merespons terkait banyaknya kontroversi sejak berdirinya Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu.

Kelompok FIM menduga, ajaran di Al Zaytun menyimpang dari Islam dan diduga ada kasus lainnya yang membuat resah masyarakat Indramayu.

"Kami Forum Indramayu Menggugat akan melaksanakan aksi damai," tulisnya.

Seperti diketahui, sejumlah polemik dan kontroversi kembali hangat terkait dengan Mahad Al Zaytun termasuk sosok Syekh Panji Gumilang.

Kontroversi tersebut kembali muncul ke permukaan pasca Salat Idul Fitri yang dilaksanakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin.

Setelah itu, tak henti-hentinya beragam tudingan dituduhkan kepada Mahad Al Zaytun Indramayu. Bahkan isu mengenai Negara Islam Indonesia (NII) kembali diluncurkan.

Melansir pemberitaan terbaru, Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan datang untuk melakukan investigasi ke Mahad Al Zaytun pada pertengahan Juni 2023.

Meski sampai dengan saat ini, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai rencana MUI kembali melakukan investigasi di Al Zaytun Indramayu.

Investigasi itu, salah satunya mengenai akidah yang akan diteliti oleh tim MUI juga terkait dengan beragam dugaan lainnya.

Di tengah rencana itu, kini muncul Forum Indramayu Menggugat yang hendak melakukan aksi unjuk rasa dengan mengerahkan 3.000 orang ke Mahad Al Zaytun dan mendesak agar pondok pesantren tersebut ditutup.(*)

Sumber: