Panen Perdana Lapas Kelas I Cirebon Wujudkan Dukungan Program Ketahanan Pangan Nasional

Panen Perdana Lapas Kelas I Cirebon Wujudkan Dukungan Program Ketahanan Pangan Nasional

PANEN PERDANA. Panen Perdana Lapas Kelas I Cirebon Wujudkan Dukungan Program Ketahanan Pangan Nasional.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cirebon menggelar kegiatan panen perdana hasil pertanian dan perikanan sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional.

Kegiatan ini merupakan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas I Cirebon dan turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Barat, Kusnali.

Kakanwil Ditjenpas Jawa Barat, Kusnali saat ditemui Rakyat Cirebon menyampaikan, panen di Lapas I Cirebon kali ini mencakup hasil dari lahan seluas 1,6 hektare, yang diperkirakan menghasilkan sekitar 3 hingga 5 ton padi. Ia mengapresiasi capaian tersebut sebagai bentuk dukungan nyata terhadap program ketahanan pangan yang menjadi arahan Presiden RI, Menteri Hukum dan HAM.

“Dengan 1,6 hektare sawah, ini kontribusi yang cukup lumayan. Ini juga selaras dengan arahan Pak Dirjen bahwa seluruh Lapas harus ikut mendukung program ketahanan pangan,” ungkap Kusnali.

Selain padi, Lapas Kelas I Cirebon juga mengembangkan sektor perikanan dan pertanian multikultura, seperti kacang panjang, melon, ketimun, dan labu siam. Seluruh kegiatan ini melibatkan warga binaan yang telah memenuhi syarat asimilasi, sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian.

Kepala Lapas Kelas I Cirebon, Nanank Syamsudin, menjelaskan bahwa sebanyak 20 warga binaan ikut serta dalam kegiatan ini. Mereka telah mendapatkan pelatihan pertanian dan perikanan untuk bekal keterampilan setelah bebas nanti.

“Kami ingin memberikan pelatihan yang konkret, agar saat bebas mereka punya bekal keterampilan, terutama di bidang pertanian dan perikanan. Ini adalah bagian dari pembinaan yang berkesinambungan,” jelas Nanank.

Untuk mengatasi keterbatasan sumber air, pihak Lapas memanfaatkan sumur bor sebagai pasokan irigasi. Panen padi direncanakan dapat dilakukan dua kali dalam setahun.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, Elmi Masruroh, menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini.

“Meski hanya tiga ton, ini sangat berdampak bagi stok produksi pangan di Cirebon yang lahannya terbatas. Kami sangat menghargai inisiatif pemanfaatan lahan tidak produktif menjadi produktif,” ujar Elmi.

Pihak DKPPP Kota Cirebon juga akan membantu pendataan lahan sawah Lapas untuk masuk ke dalam sistem subsidi pupuk dan pelaporan luas tambah tanam nasional. Selain itu, mereka akan terus mendorong pengembangan tanaman hortikultura seperti cabai dan bawang merah sebagai upaya pengendalian inflasi. (its)

Sumber: