BRIN dan Komisi VII DPR-RI Sosialisasikan Hasil Riset di Cirebon
Anggota Komisi VII DPR-RI Fraksi Golkar, Bambang Hermanto SE saat memberikan sambutan pada agenda peningkatan kapasitas pengguna riset dan inovasi di Cirebon.--
RAKYATCIREBONID, KEJAKSAN - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bersama dengan Komisi VII DPR-RI turun ke Cirebon untuk melakukan peningkatan kapasitas pengguna riset dan inovasi untuk masyarakat, Jumat (28/07).
Peningkatan kapasitas pengguna riset dan inovasi kali ini, dilakukan dengan cara memberikan pelatihan leadership dan manajemen organisasi kepada masyarakat di Kota dan Kabupaten Cirebon.
Koordinator Pelaksana Fungsi Deputi Bidang SDM dan IPTEK pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hendra Permana Suherman mengatakan, BRIN menjalankan fungsinya dalam rangka mensosialisasikan hasil riset dan inovasi kepada masyarakat, khususnya hasil riset di bidang hukum, ekonomi dan budaya.
"BRIN didirikan tahun 2021, gabungan dari lima lembaga, Ristek, Batan, Lapan, BPPT dan LIPI, kami mosialisasikan hasil riset dan inovasi kepada masyarakat, khususnya teori-teori hasil riset baru dalam hal leadership dan manajemen organisasi," ungkap Hendra.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR-RI, Bambang Hermanto SE menambahkan, melalui peningkatan kapasitas pengguna riset dan inovasi untuk masyarakat, BRIN turun langsung ke Cirebon untuk memberikan pelatihan.
Tujuannya, dalam rangka penguatan SDM, yang dalam kesempatan pelatihan kali ini, BRIN memberikan penguatan dalam hal leadership dan manajemen organisasi.
"BRIN turun melatih masyarakat agar memiliki jiwa leadership, termasuk cara memenej organisasi, dimana organisasi paling kecil di masyarakat, yakni keluarga juga perlu dimenej dengan baik," ungkap Baher, sapaan akrabnya.
Melalui pelatihan yang diberikan BRIN tersebut, Baher pun mengharapkan, pelatihan ini bisa berdampak ada peningkatan kualitas SDM, khususnya di Cirebon.
Lebih jauhnya, kata dia, upaya BRIN dengan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM ini, bisa berdampak pada meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Cirebon.
"Harapan saya, masyarakat mampu memahami teori-teori kepemimpinan dan manajemen organisasi ini, kemudian menerapkannya dalam pengelolaan organisasi di masyarakat," kata Baher.
Ditempat yang sama, Widyaiswara BRIN, Nurdin Syidik menjelaskan hal yang penting yang harus dipahami masyarakat, adalah bahwa kepemimpinan, atau leadership.
Leadership adalah hal yang menjadi penentu keberhasilan dan tujuan sebuah organisasi, maka, dalam sebuah organisasi, diperlukan kepemimpinan yanh kuat dan berkarakter.
"Akan tetapi, pemimpin tidak mungkin bekerja sendiri, harus ada support dari anggota," jelas Nurdin.
Sementara, mengenai manajemen organisasi sendiri, memenej organisasi bukan hanya menjadi tugas dari seorang pemimpin, akan tetapi semua unsur dalam organisasi, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Sumber: