Pemkab Cirebon Siapkan Skenario Tangani Angka Kemiskinan, Akan Ada Seleksi Ulang

Pemkab Cirebon Siapkan Skenario Tangani Angka Kemiskinan, Akan Ada Seleksi Ulang

Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg --

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON -- Pemkab Cirebon sudah menyiapkan skenario, untuk menangani tingginya angka kemiskinan. Sebagaimana diketahui angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon cukup tinggi. Bahkan, masuknya kategori miskin ekstrem.

Angkanya tembus diangka 81 ribu jiwa. Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg menjelaskan sejumlah langkah sudah disiapkan dalam menangani dan mengatasi tingginya data kemiskinan warga Kabupaten Cirebon.

Menurut Imron, kenaikan angka masyarakat miskin merupakan upaya Kemensos memadukan data masyarakat penerima bansos di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Seperti penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST) dan penerima bansos lainnya.

Hal ini dilakukan oleh pemerintah pusat lebih kepada langkah praktis dalam menyediakan database masyarakat miskin.

"Ini berlaku nasional. Artinya, jumlah masyarakat miskin pasti terjadi penambahan di tiap daerah. Tanpa terkecuali di Kabupaten Cirebon," kata Imron.

"Upaya yang akan kami lakukan adalah pertama, menyeleksi ulang, verval ketat data masyarakat miskin, terutama tambahan tersebut berdasarkan NIK, status sosial ekonomi serta memverifikasi 14 kriteria kemiskinan sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.

Kemudian keduanya lanjut Imron, data update yang telah di verval dan tertuang dalam sistem aplikasi, akan dianalisis untuk menentukan perencanaan dan mengefektifkan penganggaran APDB dan APBDes melalui intervensi program program penanggulangan kemiskinan daerah.

"Berdasarkan kebutuhan riil orang miskin sesuai keperluan dan penyebab miskin," katanya.

Ketiga lanjut Imron, pihaknya akan melakukan pelibatan sebesar mungkin unsur pembangun non pemerintah. Seperti akademisi, korporate, perusahaan, filantropi, komunitas masyarakat dalam menangani kemiskinan yang akan meringankan kemampuan finansial daerah yang relatif terbatas.

"Persoalan dasar kemiskinan terletak pada kemampuan daya beli seseorang. Oleh karena itu kami mengupayakan peluang dan kesempatan kerja melalui kemudahan perijinan usaha dan investasi serta menyiapkan kapasitas SDM yang cakap, handal, produktif dan berjiwa wirausaha," pungkasnya. (zen)

Sumber: