Mahfuz Sidik Merasa Sedang Diadu Domba, Baliho Capres Ganjar Dirusak dan Ditempeli Gambar Dirinya

Mahfuz Sidik Merasa Sedang Diadu Domba, Baliho Capres Ganjar Dirusak dan Ditempeli Gambar Dirinya

ADU DOMBA: Sejumlah baliho Ganjar Pranowo dirusak orang dan ditempele stiker caleg Partai Gelora. Bahkan mendapat serangan kampanye hitam dengan dibenturkan sesama caleg dapil 8 Jawa Barat.--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU- Dalam sepekan terakhir ditemukan sejumlah kasus perusakan alat peraga kampanye caleg Partai Gelora di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon. Bahkan, di wilayah Indramayu kasus lebih berat terjadi. Yaitu tindakan kampanye hitam terhadap Mahfuz Sidik, caleg DPR RI dari Partai Gelora.


Pasalnya, ada sejumlah baliho capres-cawapres dan baliho caleg partai lain yang secara sengaja ditempeli stiker-stiker Partai Gelora.

Seperti, penempelan stiker di Spanduk caleg partai lain di Desa Cipedang Blok K8 RT/RW 007/003 Kecamatan Bongas, spanduk atau APK dirobek di Jalan KH Hasbullah, Tambi Kecamatan Sliyag. Kemudian APK atau spanduk dirobek di Jalan Raya Juntikedokan, Juntinyuat Kecamatan Juntinyuat, APK baru dipasang langsung dirobek di Dapil 6 Kabupaten Cirebon, kemudian APK ditimpa APK Caleg partai lain di Harjamukti Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon dan di Jalan Perjuangan Karyamulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.

Atas kejadian tersebut, Mahfuz Sidik ketika dikonfirmasi menyatakan sudah mendapat laporan dari 3 Ketua DPD di wilayah Dapil Jabar 8 atas kejadian tersebut. "Ya, mereka melaporkan temuan-temuan lapangan. Mulai dari atribut Caleg Gelora yang ditutup oleh atribut Caleg partai lain, atribut Caleg Gelora yang dirusak dengan sengaja, sampai kampanye hitam berupa penempelan stiker Caleg Gelora di atas atribut Capres dan Caleg lain," terangnya.

Menurut Mahfuz, dirinya sudah menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi. Hasilnya ditemukan bahwa kasus-kasus tersebut dilakukan secara masif, sistematis dan terstruktur di wilayah Indramayu dan Cirebon.

"Ini pola kerja ala intelijen amatiran yang dilakukan orang-orang parpol tertentu yang mulai merasa tersaingi oleh Gelora. Saya hafal betul cara kerjanya. Memalukan, menggunakan cara-cara kotor dan fitnah dalam berkompetisi," tegas Mahfuz Sidik.

Lebih lanjut Mahfuz menjelaskan, salah besar kalau para pelaku ingin mengadu-domba Gelora dengan Capres lain dan Caleg partai lain.

"Saya dan Mas Ganjar Pranowo itu teman lama sejak 2004. Kami saling kenal dengan baik. Mas Ganjar pasti gak yakin saya melakukan tindakan kasar," ujar Mahfuz Sidik.

"Ada juga stiker saya ditempeli ke wajah Caleg Ricky Ferdinansyah (NasDem). Ini pelaku orang bodoh. Mereka tidak tahu jika Mahfuz Sidik itu teman baik Pak Osman Sapta Odang, ayahanda dari Pak Ricky. Mana mungkin saya merusak atribut Pak Ricky," imbuhnya.

Tapi, Mahfuz tidak ingin dipusingkan dengan ulah kampanye hitam (blackcampaign) ini, termasuk tidak merasa perlu lapor ke Bawaslu.

"Biarkan saja mereka sibuk memfitnah Partai Gelora. Para pelaku yang saya tahu orang-orangnya ini ngerti agama dan paham bahwa fitnah itu perbuatan keji. Mereka sedang menunjukkan aib nya sendiri," pungkasnya. (**)

Sumber: