Cirebon Berstatus Siaga Darurat Bencana, Biaya untuk Belanja Tak Terduga Belum Dapat Dikeluarkan

Cirebon Berstatus Siaga Darurat Bencana, Biaya untuk Belanja Tak Terduga Belum Dapat Dikeluarkan

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Denny Nurcahya. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON -- Kabupaten Cirebon, berstatus Siaga Darurat Bencana Hidrometrologi. Itu sesuai surat keputusan (SK) yang dikeluarkan Bupati Cirebon.

Itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Dr Denny Nurcahya ST MSi ketika ditemui Rakyat Cirebon, di ruang kerjanya, Senin (29/1).

"Per 1 Desember sampai 1 April Kabupaten Cirebon berstatus Siaga Darurat Bencana Hidrometrologi. Bupati yang mengeluarkan statusnya," kata Deni.

Namun, untuk anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) bencana alam belum dapat dikeluarkan.  Anggaran tersebut dapat dicairkan ketika pemerintah daerah mengeluarkan status darurat bencana. Keputusan itu pun dikeluarkan oleh pemerintah daerah, tatkala terjadi bencana yang berkesinambungan.

"Tahun kemarin 2023 lalu, BTT tidak bisa terserap, lantaran Kabupaten Cirebon tidak mengeluarkan status darurat bencana. Dan anggaran itu tetap menjadi kas daerah. Sebab, setiap tahun alokasi anggaran BTT itu selalu disiapkan oleh pemerintah daerah melalui BKAD. Besarannya, yang mengetahui BKAD," terangnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Cirebon, Hendi Eko Prasetyo menjelaskan diawal tahun 2024 ini, sudah banyak kejadian di Kabupaten Cirebon.
Meliputi cuaca ekstrem, banjir, hingga angin puting beliung.

Akibat dari itu, menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan. "Setidaknya BPBD mencatat ada 52 unit rumah mengalami kerusakan dengan kategori rusak ringan, 1 unit rumah rusak sedang dan 1 rumah rusak berat," katanya.

"Kemudian 250 unit rumah terendam banjir. Menyebabkan 315 Kepala Keluarga (KK) dan 934 jiwa yang terdampak bencana dan 6 jiwa mengalami luka ringan ," lanjutnya.

Eko--sapaan untuknya menjelaskan diawal tahun ini, bencana dimaksud terjadi dibeberapa kecamatan. Mulai dari Kecamatan Mundu, Plered, Plumbon, hingga Greged.

"Seperti di Kecamatan Mundu, ada angin puting beliung menyebabkan 33 unit rumah mengalami rusak ringan. Di Desa Gamel, terjadi banjir menyebabkan 45 unit rumah terendam. Hujan deras disertai angin kencang di Plered menyebabkan 1 unit rumah mengalami rusak berat," terangnya.

"Kemudian di hujan deras dan angin kencang di Blok Pasanggrahan Desa Plumbon Kecamatan Plumbon menyebabkan 1 unit rumah rusak sedang. Hujan sedang dan angin kencang di Greged menyebabkan atap SMPN 2 Greged ambruk," lanjutnya.

Kemudian Banjir di Desa Banjarwangunan Kecamatan Mundu, menyebabkan 160 unit rumah terendam dan tanah longsor, di wilayah Kecamatan Mundu. Tepatnya di Desa Sinarancang.

Selain itu, hujan deras dan angin kencang di Desa Megu Cilik, Kecamatan Megu menyebabkan pohon tumbang. Kemudian hujan deras dan angin kencang di Desa Purbawinangun Blok Cibiuk Kecamatan Plumbon menyebabkan 15 unit rumah mengalami rusak ringan.

" Dan 6 unit ruko. 1 unit pabrik, 1 unit gudang kayu mengalami rusak ringan dan 10 Pohon tumbang," ungkapnya.

Sementara data kejadian selama tahun 2023 tercatat sebanyak 375 kejadian. Meliputi 252 kekeringan, 38 kebakaran lahan. 29 Cuaca Ekstrem, 10 Tanah Longsor, 1 Gempa Bumi, 45 Banjir. (zen)

Sumber: