Rumah di Cangkuak Ambruk Tertimpa Rumpun Bambu

Rumah di Cangkuak Ambruk Tertimpa Rumpun Bambu

Rumah warga di Desa Cangkoak ambruk tertimpa reruntuhan bambu.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON -- Satu rumah ambruk, tertimpa dapuran bambu atau rumpun bambu saat hujan lebat disertai angin kencang. Terjadi, Minggu sore (4/2). 

Lokasinya, di Desa Cangkoak RT/RW 07/02 Blok Desa Cangkoak Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Tepatnya, di belakang kantor Balaidesa setempat.

Rumah tersebut dihuni 3 orang. Statusnya, janda semua. Salah satu diantaranya, berusia lanjut dan sempat terjebak di dalam kamar cukup lama. Tak bisa keluar, karena dalam kondisi lumpuh. 

"Rumahnya diisi tiga orang janda. Salah satunya nenek-nenek sudah gak bisa jalan/lumpuh. Sekarang masih di dalam kamar. Mohon bantuannya BPBD," kata salah satu warga saat memberikan laporan, Suhanan, Minggu (4/2). 

Penghuni rumahnya adalah Miah. Dia bersama anak dan cucunya. Miah sempat terjebak di kamarnya selama setengah jam lamanya. 

Ketua RW 02 Desa Cangkoak, Misna menjelaskan pihaknya bersama warga sudah turun tangan, bergotong royong mengevakuasi penghuni rumah. Dipastikan, penghuninya aman. Tak ada yang tertimpa reruntuhan bangunan. 

"Yang punya itu, Ibu Miah. Anaknya Ibu Endang. Nah yang sakit itu Ibu Miah. Sempat terjebak karena sedang sakit. Tapi sekarang sudah aman semua," katanya. 

"Ketiganya sudah dievaluasi ke rumah tetangganya," lanjutnya. 

Misna pun menjelaskan, bangunan rumah yang ambruk itu, bagian belakang dan tengah. Hampir setengah bangunan rumah ambruk.

Beruntung, saat kejadian, penghuni rumah sedang berada dibagian depan. Kecuali, Miah yang sedang sakit, terbaring di kamarnya. 

Sehingga material bangunan tidak menimpa penghuni rumah. Saat dihubungi kata Misna, warga belum bisa menebang dapuran bambu. Mengingat pemiliknya belum menyaksikan sendiri. 

Ia pun mengaku khawatir, kalau tidak segera ditangani, akan menimpa rumah lainnya.

"Laporan sudah. Ke pihak desa. Tapi belum kita tebang. Nanti nunggu keputusan pak mandor. Bambunya banyak. Warga kesulitan menebangnya," pungkasnya. (zen)

Sumber: