Cirebon Reading Books × Kolaborator Kebaikan.id Inisiasi Ngabubu-Reads

Cirebon Reading Books × Kolaborator Kebaikan.id Inisiasi Ngabubu-Reads

NGABUBURIT. Para pegiat literasi di Cirebon mengikuti Ngabubureads yang diinisiasi Cirebon Reading Books bersama Kolaborator Kebaikan.id. FOTO: IST/ RAKYAT CIREBON- -

CIREBON - Literasi ialah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi, membaca, berbicara, menyimak dan menulis dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya.

Setidaknya itulah pemahaman literasi menurut Elizabeth Sulzby (1986), sehingga jika didefinisikan secara singkat, literasi adalah kemampuan menulis dan membaca.

Sejalan dengan definisi tersebut, Komunitas Cirebon Reading Books, berkolaborasi dengan Kolaborator Kebaikan.id mengadakan ngabuburit berbasis literasi dengan mengusung konsep Ngabubu-Reads.

Konsep ini, merupakan kegiatan ngabuburit bersama buku bacaan, melingkar di taman Lapangan Bima, Selasa (19/03), hingga saling berbagi insight baru. 

Koordinator Cirebon Reading Books atau CRB, Tsamrotul Fuady mengatakan, Ngabubu-reads ini merupakan inisiadi pihaknya, srbuah komunitas pegiat literasi di Cirebon, bersama dengan Kolaborator Kebaikan.id, yang merupakan komunitas yang peduli dengan isu-isu sosial yang ada di masyarakat.

"Kegiatan literasi, gemar membaca dan lain sebagainya, memang patut untuk di galakan, sebab minat membaca orang indonesia amatlah sangat rendah adalah fakta," ungkap Fuady.

Dijelaskan Fuady, UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah.

Dan masih menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001 persen.

"Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, Cuma 1 orang yang rajin membaca," ketus Fuady.

Dengan adanya kegiatan Ngabubureads ini, diharapkan Fuady, dapat mengajak masyarakat untuk bisa menyadari arti penting dari kegiatan membaca buku.

Ngabubureads inu dimulai pada pukul 16.00 WIB, dimana para peserta diberikan ruang untuk melingkar bersama agar keintiman dalam proses membaca dan berbagi perspektif nantinya akan terasa.

Kemudian, dilanjut dengan pembacaan buku masing-masing peserta selama 15 menit, dengan tujuan agar para peserta dapat diberi ruang untuk memahami bulu bacaan yang telah mereka bawa, untuk selanjutnya diberikan waktu saling bertukar cerita dan wawasan terkait dengan buku yang dibaca.

Agenda serupa, juga diharapkan Fuady, bisa menjadi pemantik bagi setiap komunitas-komunitas pegiat literasi lainnya, untuk terus mengkampanyekan semangat membaca bagi setiap orang, tua, muda, anak dan siapapun yang haus akan ilmu. Karena Buku Adalah Jendela Dunia.

"Para peserta kemudian menceritakan mengenai buku yang dibaca, kemudian akan ditanggapi oleh rekan sekitar, diakhiri berbuka bersama," kata Fuady. (sep)

Sumber: