Nama SBH dan dr Asad Hilang, Gerindra Penjaringan Ulang

Nama SBH dan dr Asad Hilang, Gerindra Penjaringan Ulang

12 Nama saat mengikuti fit n proper test di DPC Partai Gerindra, saat ini Gerindra menjaring nama secara tertutup. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

CIREBON – Dinamika politik dalam perkembangan bursa pencalonan Pilkada Kota Cirebon kembali menghangat.

 

Fenomena mundurnya nama-nama bakal calon Walikota (Bacawalkot) yang sedang berebut rekomendasi di internal parpol kembali terjadi.

 

Setelah beberapa waktu lalu, Bacawalkot PDI Perjuangan, H Suhendrik memutuskan mundur dari penjaringan yang sedang berjalan, terbaru, hal serupa juga terjadi di internal Gerindra.

 

BACA JUGA:26 Peserta Didik LKP Budi Cindrawati Jalani Ujian Tulis dan Praktik

 

Nama-nama tokoh yang sudah mengerucut di penjariangan Bacawalkot Gerindra, juga tiba-tiba menghilang.

 

Berbeda dengan H Suhendrik, yang secara pribadi memutuskan mengundurkan diri, di Gerindra, Partai yang memutuskan untuk tidak melanjutkan proses penjaringan dengan keduanya.

 

Sebagaimana diketahui, ada 12 nama yang mengikuti penjaringan di Gerindra, dan dalam perkembangannya, sudah dibawah ke DPD Gerindra Jawa Barat, dan mengerucut menjadi dua nama, yakni profesional dokter, dr Asad, serta anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Sri Budiharjo Herman.

 

BACA JUGA:Gantikan Hartono sebagai Ketua Asosiasi Futsal Kabupaten Cirebon, Ini Janji Dadang Raiman

 

Kabar terbaru, dikabarkan dua nama tersebut menghilang, dan persis, saat ini penjaringan di internal Partai Gerindra tidak menyisakan satu nama pun.

 

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu Daerah (BAPPDA) Partai Gerindra Kota Cirebon, Asep Kurnia.

 

Asep menjelaskan, terakhir, memang penjaringan di Gerindra sudah mengerucut ke dua nama, bahkan sampai awal pekan lalu, sudah menjadi hanya satu nama, yakni Sri Budiharjo Herman.

 

BACA JUGA:Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar

 

“Sudah mengerucut dua, bahkan sudah jadi satu, karena dalam perkembangannya, tidak ada komunikasi lanjutan dengan dr Asad,” ungkap Asep.

 

Namun secara mengejutkan, pada hari Rabu pekan lalu, setelah melakukan verifikasi dan validasi, partai Gerindra menyatakan, bahwa ada beberapa pertimbangan terhadap SBH, sampai akhirnya, Gerindra memutuskan untuk menghapus nama SBH dalam proses penjaringan.

 

“Ada beberapa pertimbangan yang membuat Gerindra memutuskan itu. Semua persyaratan yang sudah dikumpulkan, sudah kami kembalikan kepada yang bersangkutan,” jelas Asep.

 

BACA JUGA:Bicara di Forum Business Edu Heritage Jakarta-Cirebon, Rokhmin Dahuri Sebut Cirebon Wajib Punya Wisata Bahari

 

Atas kondisi tersebut, kata Asep, maka saat ini, Partai Gerindra Kota Cirebon kembali melakukan proses awal penjaringan, hanya saja dilakukan secara intern dan tertutup.

 

Bahkan, diakui Asep, saat ini, dua tokoh sedang intens berkomunikasi dengan Gerindra, namun ia belum bisa membuka dua nama tokoh tersebut.

 

Ia hanya memberikan klu, bahwa keduanya adalah tokoh eksternal, bukan kader Gerindra.

 

Salahsatu nama, adalah salahsatu dari 12 tokoh yang mendaftar di penjaringan awal, dan satu nama lain diluar itu, dan saat ini, komunikasi dengan keduanya sedang diintensifkan Gerindra.

 

BACA JUGA:Plafon Masjid Agung Sumber Kabupaten Cirebon Rontok, DKM Sudah Ajukan Perbaikan Senilai Rp 38 Miliar

 

“Satu nama adalah tokoh yang kemarin ikut daftar, satu nama lagi diluar itu. Keduanya diluar kader,” ujar Asep.

 

Dipastikan Asep, situasi terkini di penjaringan Gerindra, tidak akan mengganggu komunikasi di internal koalisi yang sudah terbangun bersama NasDem.

 

“Koalisi aman, ini tidak mengganggu koalisi,” kata Asep. (sep)

Sumber: