PDI Perjuangan Jawa Barat Gelar Rakerda IV & V, DPP Usung Ono jadi Bacagub

PDI Perjuangan Jawa Barat Gelar Rakerda IV & V, DPP Usung Ono jadi Bacagub

RAKERDA. DPD PDI Perjuangan Jawa gelar Rakerda IV & V di Ballroom Hotel Aston Cirebon, Rabu dan Kamis (26-27/6). Sejumlah strategi partai menyambut pilkada serentak dibahas pada momen itu. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON - DPD PDI Perjuangan Jawa gelar Rakerda IV & V di Ballroom Hotel Aston Cirebon, Rabu dan Kamis (26-27/6). Sejumlah strategi partai menyambut pilkada serentak dibahas pada momen itu. 

Salah satu yang prioritas ialah penegasan dukungan partai pada Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono ST sebagai bakal calon gubernur (bacagub) Jawa Barat. 

Hal itu disampaikan Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPP PDI Perjuangan, Sukur Nababan ST. Menurut Sukur, tidak ada figur lain dari internal partai selain sosok Ono. 

"Sampai saat ini masih ketua DPD, Pak Ono Surono nah tentu saja masih terus berkembang kita lagi membangun komunikasi dengan partai-partai lain," kata dia. 

Dijelaskan Sukur, Rakerda membahas dua isu. Pertama ialah tindak lanjut dari Rakernas PDI Perjuangan beberapa bulan lalu. Kedua ialah pematangan dan konsolidasi kader partai se Jawa Barat.

"Inikan rapat kerja daerah lanjutan dari rapat kerja nasional kemarin kami. Nah tentu di rapat kerja daerah ini ada dua isu yang sangat penting mendindaklanjuti hasil rapat kerja nasional," katanya.

Menyahuti dirinya dijagokan PDI Perjuangan pada Pilgub Jawa Barat, Ono Surono mengaku manut perintah partai. Di sisi lain, sebagai ketua partai, dia aktif melakukan komunikasi politik dengan partai lain terkait peluang koalisi. 

"Selama ini kita terus menjalin komunikasi dengan Golkar, dengan Gerindra, dengan PKS dengan PPP. Besok juga dengan NasDem dengan PKB. Semua kita lakukan komunikasi dan masih sangat cair. Ditambah lagi dengan isu RK kembali lagi ke Jawa Barat kan," katanya. 

Namun Ono memilih realistis. Andai peluang menang jadi bacagub mengecil, dia pun siap menjadi bacawagub. Keputusannya bergantung pada dinamika dan koalisi yang terbentuk menjelang menit-menit akhir pendaftaran.  

"Tapi intinya dengan izin Pak Sukur DPP partai mengarahkan bahwa kader partai harus menjadi baik nomer satu maupun nomor dua. Sehingga kita fleksibel untuk bisa berkontestasi di pilkada Jawa Barat nanti," pungkas Ono. (wan)

Sumber: