7 Efek Buruk Sering Makan Olahan dari Tepung Bisa Picu Penyakit Jantung

7 Efek Buruk Sering Makan Olahan dari Tepung Bisa Picu Penyakit Jantung

Ilustrasi Penyakit Jantung-prevention-pinterest/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Ahli kesehatan mengingatkan orang-orang untuk mengurangi porsi tepung dan menghindarinya. Tubuh mengalami efek samping dari mengonsumsi tepung.

Hampir semua makanan, terutama makanan yang bergantung pada karbohidrat untuk menyediakan satu hidangan, memerlukan tepung.

Misalnya, pasta, roti, mie, dan banyak lagi. Banyak ahli mengkhawatirkan konsumsi tepung karena potensi dampak negatifnya pada tubuh.

Tidak disarankan untuk mengonsumsi tepung terigu secara teratur dan setiap hari. Konsumsi tepung yang berlebihan mengancam beberapa penyakit kronis.

Berikut 7 Efek Buruk Sering Makan Olahan dari Tepung

1. Peningkatan Berat Badan

Salah satu efek samping utama dari konsumsi tepung adalah peningkatan berat badan. Tepung putih memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang berarti dapat menyebabkan lonjakan gula darah dengan cepat.

Lonjakan ini tidak hanya berisiko menyebabkan diabetes tipe 2, tetapi juga meningkatkan rasa lapar yang dapat memicu overeating. Penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi karbohidrat olahan, seperti tepung putih, berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas.

2. Gangguan Pencernaan

Tepung yang sudah melalui proses pengolahan kehilangan sebagian besar serat alami yang ada pada biji-bijian utuh. Akibatnya, konsumsi tepung olahan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit dan kembung.

Serat sangat penting untuk kesehatan pencernaan karena membantu makanan bergerak dengan lancar melalui saluran pencernaan dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.

3. Peradangan dan Penyakit Kronis

Tepung olahan juga diketahui dapat memicu peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, arthritis, dan bahkan beberapa jenis kanker.

Penelitian menunjukkan bahwa diet yang kaya akan karbohidrat olahan dan gula dapat meningkatkan penanda peradangan dalam tubuh.

4. Resiko Diabetes

Konsumsi tepung putih secara berlebihan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Tepung putih memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang berarti dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin yang cepat

Lonjakan ini dapat menyebabkan resistensi insulin dari waktu ke waktu, yang merupakan penyebab utama diabetes tipe 2.

5. Penurunan Energi dan Produktivitas

Meskipun tepung putih dapat memberikan lonjakan energi sementara karena kandungan karbohidratnya yang tinggi, efek ini sering kali diikuti oleh penurunan energi yang cepat.

Penurunan ini dapat menyebabkan rasa lelah dan kurangnya produktivitas, yang dapat mempengaruhi kinerja sehari-hari. Oleh karena itu, mengganti tepung putih dengan sumber karbohidrat yang lebih sehat seperti biji-bijian utuh dapat membantu menjaga tingkat energi yang stabil sepanjang hari.

6. Masalah Kulit

Konsumsi tepung olahan juga dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Gula dan karbohidrat olahan, seperti yang terdapat dalam tepung putih, dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak di kulit dan memperparah kondisi seperti jerawat.

Diet rendah gula dan karbohidrat olahan telah terbukti membantu dalam memperbaiki kondisi kulit dan mencegah jerawat.

7. Kerusakan Gigi

Tepung olahan sering kali diubah menjadi gula dalam proses pencernaan. Gula ini dapat menjadi makanan bagi bakteri di mulut, yang kemudian menghasilkan asam yang merusak enamel gigi.

Oleh karena itu, konsumsi tepung olahan dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan masalah kesehatan mulut lainnya.

Alternatif Sehat

Untuk mengurangi efek negatif tepung olahan, ahli kesehatan merekomendasikan untuk memilih biji-bijian utuh sebagai penggantinya.

Biji-bijian utuh seperti gandum utuh, quinoa, dan beras merah memiliki serat yang lebih tinggi dan indeks glikemik yang lebih rendah, sehingga lebih baik untuk kesehatan pencernaan dan mengatur kadar gula darah.

Mengurangi konsumsi tepung olahan bisa menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Dengan memahami efek samping negatif dari tepung olahan, kita bisa membuat pilihan yang lebih sehat dalam diet sehari-hari.

Pilihan bijak ini tidak hanya akan membantu menjaga berat badan ideal, tetapi juga mendukung kesehatan pencernaan, mengurangi risiko penyakit kronis, dan meningkatkan energi serta produktivitas sehari-hari.

Dengan demikian, mengganti tepung olahan dengan alternatif yang lebih sehat dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan tubuh kita.

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: