INILAH 7 NEGARA YANG HILANG DARI PETA DUNIA
INILAH 7 NEGARA YANG HILANG DARI PETA DUNIA-FOTO:PINTEREST-RAKYATCIREBON.DISWAY.ID
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Saat ini, kita mengenali berbagai negara yang ada di peta dunia berdasarkan batas-batas dan pengakuan secara internasional.
Namun, sepanjang sejarah, ada negara-negara yang pernah ada dan kini sudah tidak lagi tampak pada peta dunia.
Berikut adalah tujuh negara yang hilang dari peta dunia, memberikan wawasan tentang bagaimana konflik, penaklukan, dan perubahan politik dapat mengubah peta geopolitik.
1. Yugoslavia
Yugoslavia didirikan setelah Perang Dunia I, menyatukan beberapa etnis dan bangsa Slavia selatan
. Negara ini berupaya memberikan harmoni dan identitas bersama kepada bangsa-bangsa Serbia, Kroasia, Slovenia, Makedonia, Montenegro, dan Bosnia-Herzegovina.
Namun, ketegangan etnis dan nasionalisme yang muncul kembali akhirnya mengarah pada pembubaran Yugoslavia di awal 1990-an ke dalam negara-negara yang kini kita kenal.
2. Cekoslowakia
Negara ini terbentuk setelah runtuhnya Kekaisaran Austro-Hungaria pada tahun 1918. Cekoslowakia terdiri dari Bohemia, Moravia, Slovakia, dan sebagian Silesia.
Meskipun ada perbedaan budaya dan linguistik antara Republik Ceko dan Slovakia, mereka hidup sebagai satu negara sampai tahun 1993, ketika keduanya memutuskan untuk berpisah secara damai dalam apa yang disebut sebagai 'Pisces Samet' atau 'Pembagian Beludru'.
3. Prusia
Prusia merupakan kekuatan militer dan politik utama di Eropa dari abad ke-17 hingga awal abad ke-20.
Dengan Berlin sebagai ibu kotanya, Prusia menonjol sebagai inisiator bagi penyatuan negara-negara Jerman ke dalam satu Kesatuan Jerman. Setelah Perang Dunia II, Prusia dibubarkan oleh Sekutu dan wilayahnya dibagi antara beberapa negara, termasuk Jerman, Polandia, dan Uni Soviet.
4. Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium)
Kekaisaran yang ada selama lebih dari seribu tahun ini, meneruskan warisan Kekaisaran Romawi yang kaya akan budaya dan kekayaan.
Kekuatan terakhir dari Bizantium adalah Konstantinopel, yang akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Ottoman pada tahun 1453.
Pengaruh Bizantium masih terasa dalam sejarah, arsitektur, dan kebudayaan, tetapi sebagai entitas politik, negara ini telah hilang dari peta dunia.
5. Sikkim
Sikkim adalah kerajaan Himalaya yang merdeka, menjadi protektorat India pada tahun 1950 dan terakhir sebagai negara bagian India pada tahun 1975 setelah referendum.
Sebagai monarki yang dihormati, negara ini memiliki pemerintahan sendiri sebelum bergabung dengan India, tetapi sekarang Sikkim telah menghilang sebagai negara terpisah di peta dunia.
6. Tibet
Tibet — dengan budaya unik dan posisinya sebagai wilayah tinggi yang penting — pernah diakui sebagai negara yang merdeka, tetapi sejak pertengahan abad ke-20, wilayah ini menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok.
Di mata banyak masyarakat internasional, Tibet dianggap sebagai wilayah yang diduduki, tetapi dalam prakteknya, telah kehilangan statusnya sebagai entitas politik independen di peta dunia.
7. Uni Soviet
Uni Soviet adalah sebuah negara superpower yang dibentuk setelah Revolusi Oktober 1917 dan berakhir pada tahun 1991.
Ini bukan hanya satu negara, melainkan sebuah federasi yang termasuk Rusia, Ukraina, Belarus, dan negara-negara Baltik, serta beberapa negara di Asia Tengah.
Pembubaran Uni Soviet menandai berakhirnya Perang Dingin dan munculnya banyak negara berdaulat baru yang masuk ke peta dunia.
Keberadaan negara-negara ini membantu kita mengerti bahwa peta dunia adalah refleksi dari keadaan sosial-politik yang senantiasa berubah.
Setiap negara yang hilang telah meninggalkan jejak dalam sejarah, dan perubahan yang mereka alami memberikan pelajaran signifikan tentang kekuatan kesetaraan, dialog, dan pentingnya pemahaman antarbangsa.
Tidak ada negara yang abadi. Perubahan wilayah, kekuasaan, dan ideologi adalah bagian alami dari sejarah manusia. Meski beberapa negara telah hilang dari peta dunia, warisan dan ceritanya masih terus hidup dalam ingatan kolektif umat manusia, serta dalam melihat dan menghargai dunia yang terus berkembang.
Keberadaan dan lenyapnya negara-negara ini mengingatkan kita pada pentingnya perdamaian, kestabilan, dan upaya bersama dalam menjaga keseimbangan geopolitik global.
Sumber: