Kolaborasi Comdev 2024, Libatkan Mahasiswa Akselerasi Penerbitan Kartu Identitas Anak di Kuningan

Kolaborasi Comdev 2024, Libatkan Mahasiswa Akselerasi Penerbitan Kartu Identitas Anak di Kuningan

KOLABORASI. Disdukcapil meluncurkan Comdev 2024 berupa program kerjasama akselerasi Kartu Identitas Anak. istimewa/rakcer.disway--

RAKCER.DISWAY, KUNINGAN - Akselerasi pemutakhiran data kependudukan dilakukan Disdukcapil Kuningan, melalui inovasi program dan kolaborasi dengan pihak lain.

Terbaru, Disdukcapil Kuningan menandatangani kerja sama program Community Development  (Comdev) pada akhir Juli 2024.

Comdev merupakan  program  yang diprakarsai Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) dan Yayasan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI).

BACA JUGA:Nobatkan Kaduela 50 Desa Wisata Terbaik, Sandiaga Uno Minta Kuningan Bentuk 18 Desa Wisata

Yayasan  tersebut menaruh perhatian pada masalah kewarganegaraan dan dokumen kependudukan.

Prasmul bahkan menjadikan Comdev sebagai kegiatan unggulan dalam mata kuliah KKN (Kuliah Kerja Nyata) para mahasiswa.

Kepala Disdukcapil Kuningan Drs Yudi Nugraha MPd, melalui Kabid Pemanfaatan data dan inovasi pelayanan Santi Ratnasari SE MSi menerangkan, pada program Comdev 2024 kolaborasi ini menargetkan update data Kartu Identitas Anak (KIA), yang bermanfaat dalam mengupdate Dokumen Kependudukan lainnya seperti Kartu Keluarga.

"Bentuk kontribusi mahasiswa Universitas Prasetia Mulya  di program ini, terdapat 137 kelompok mahasiswa KKN melakukan pendampingan pendataan bagi 685 anak di Kuningan untuk mengakselerasi penerbitan Kartu Identitas Anak," jelas Santi.

Secara teknis, mahasiswa sangat berperan membantu keluarga di lokasi KKN, khususnya keluarga yang memiliki anak dibawah usia 17 tahun dan belum memiliki KIA.

BACA JUGA:Instruksi Bupati Soal BPJS PBI Menuai Kritik, DPRD Minta Peninjauan Ulang

"Selain membantu program pemerintah bagi masyarakat Kuningan, Comdev digelar dalam  rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan untuk mencapai tujuan strategis Universitas Prasetiya Mulya, dan menjalankan visi Yayasan IKI untuk Indonesia lebih baik kedepan. Kolaborasi yang sangat baik," terangnya.

Sejumlah catatan berharga muncul dalam pertemuan yayasan IKI, Kampus Prasmul dan Disdukcapil Rabu 31 Juli 2024 lalu. Pertemuan yang diinisiasi pihak yayasan tersebut  menghadirkan tokoh perwakilan dari masing masing instansi.

Yayasan IKI dihadiri  oleh Ketua Yayasan Kiai Saifullah Ma'shum, beserta sekretaris Mahendra Kusumaputra, peneliti senior Eddy Setiawan, dan kepala Divisi IT IKI Khusnul Khuluq.

Selanjutnya di pihak Disdukcapil diwakili oleh Drs Yudi Nugraha, MPd selaku Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kab.Kuningan dan Santi Ratnasari SE MSi Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan.

Sementara dari Universitas Prasetiya Mulya, diwakili oleh DR Adrian Teja selaku Wakil Dekan 2 SBE dan Faizal Ahmad MKesos selaku Manager PPUK.

BACA JUGA:Kerja Sama Indonesia-Mesir Diperkuat, Wakil Menteri Tawarkan Banyak Peluang Bisnis dan Investasi

"Pertemuan ini bertujuan memberikan apresiasi atas kerjasama yang telah dilakukan selama ini. Kolaborasi yang dilakukan tentunya saling menjawab tujuan dari setiap instansi yang terlibat sehingga pertemuan tersebut adalah sebagai tanda syukur bahwa ada 3 instansi yang bekerjasama untuk Indonesia yang lebih baik," ujarnya.

Ketua Yayasan IKI Kiai Saifullah Ma'shum menerangkan,  Kolaborasi  serupa juga dilakukan Yayasan IKI  dengan Dinas Dukcapil lainnya. Selain Kuningan, yayasan juga bekerjasama dengan Dinas Dukcapil Kabupaten Banyumas.

"Di kedua Kabupaten, Comdev bertujuan melakukan  pemuktahiran Kartu Keluarga di masyarakat. Utamanya penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA) bagi Anak dibawah usia 17 tahun dan penyebaran informasi pentingnya pemenuhan dokumen kependudukan," ungkap Ketua IKI.

Secara historis, Yayasan IKI didirikan oleh beberapa tokoh Panja dan Pansus UU Kewarganegaraan No 12/2006. Diantaranya  KH Slamet Effendy Yusuf, Lukman Hakim Saifuddin, KH Saifullah Ma’shum, Murdaya W Poo, Hamid Awaludin, Indradi Kusuma, dan didukung penuh oleh Kelompok usaha Lyman Group dan Salim Group.

"Kerja sama antara Yayasan IKI dan Program Comdev bersifat dua arah dimana tujuan dari Yayasan IKI berkolaborasi adalah sesuai dengan visi misi organisasi, yaitu membantu pemerintah dan masyarakat terkait masalah kewarganegaraan baik di level kebijakan sampai dengan level teknis." jelas Kiai Saifullah Ma'shum.

BACA JUGA:Jaringan 4G dan 5G Indosat Mengudara di IKN Menjelang Perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia

Kerjasama Yayasan IKI  dengan beberapa kampus, telah terjalin sejak tahun 2020. seperti Universitas Prasetiya Mulya  dan Universitas Islam Malang (UNISMA), untuk pengurusan update KK pada program KKN-nya yang terbatas karena kondisi pandemi Covid19.

Baru pada tahun 2023 dan 2024 program kerjasama dengan Universitas Prasetiya Mulya berjalan sesuai yang diharapkan. Pada 2023 terdapat 1112 Kartu Keluarga (KK) yang terupdate, dan di tahun 2024 terdapat 1692  Kartu Identitas Anak (KIA) yang terbantukan.

"Sebelumnya kami menggerakkan 140 relawan yang tersebar diseluruh Indonesia, untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat terkait pemenuhan dokumen kependudukan. Seperti akta kelahiran, kartu identitas anak, kartu tanda penduduk, kartu keluarga, akta perkawinan, dan akta kematian,” tuturnya. 

Sementara itu, Perwakilan Universitas Prasetiya Mulya DR Adrian Teha, Wakil Dekan 2 SBE menerangkan, Program Comdev membuat mahasiswa berkesempatan mempelajari tentang 'local social awareness' atau kesadaran sosial terhadap masyarakat setempat.

"Mahasiswa diharapkan mengerti dan mampu berbaur secara sosial,  dimana mahasiswa tinggal. Kemudian membantu masyarakat mengurus Kartu Identitas Anak." ungkap Dekan.

BACA JUGA:dr Luthfi Ungkap Dua Alasan Mundur dari Jabatan Direktur RSUD Waled

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Desa di Lokasi KKN. Pemdes berharap keaktifan  tidak hanya dilakukan para mahasiswa KKN. Tetapi juga para dosen pembimbing lapangan, lebih proaktif melakukan komunikasi kepada perangkat Desa. Supaya tidak terjadi miskomunikasi, baik saat kedatangan maupun  kepulangan mahasiswa, sehingga terjalin hubungan yang lebih harmonis.

Melalui kolaborasi, kedepan lebih banyak stakeholders yang ambil bagian untuk membantu pemerintah, khususnya mengenai edukasi kewarganegaraan dan kependudukan. Semakin banyak kolaborator yang terlibat maka dampak program akan semakin luas serta kesejahteraan semakin meningkat. *

Sumber: