Tiga Kampus Kesehatan Muhammadiyah Merger jadi UMMADA Cirebon

Tiga Kampus Kesehatan Muhammadiyah Merger jadi UMMADA Cirebon

Launching UMMADA Cirebon, tiga kampus kesehatan merger menjadi satu Universitas besar. FOTO: IST/ RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Tiga kampus kesehatan di wilayah Cirebon, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Ahmad Dahlan Cirebon, Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Muhammadiyah Cirebon dan STIKes Muhammadiyah Cirebon, dimerger menjadi sebuah universitas besar, yakni Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan (UMMADA) Cirebon.

 

Merger ketiga perguruan tinggi menjadi Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon ini, secara resmi dilaunching pada Jumat (09/08) malam akhir pekan lalu.

 

Launching UMMADA Cirebon dihadiri oleh berbagai elemen di Cirebon, mulai dari unsur pemerintahan, pendidikan serta sejumlah tokoh bidang kesehatan, khususnya di wilayah III Cirebon.

 

BACA JUGA:Keseruan Manajemen dan Pegawai PT. EWF Cirebon Rayakan HUT RI ke-79

 

Setelah tiga kampus kesehatan bergabung menjadi satu, UMMADA Cirebon digadang-gadang bakal bertransformasi menjadi kampus unggulan, dan siap bersaing dalam mencetak lulusan terbaik dari berbagai prodi yang dimiliki.

 

Ketua STIKes Ahmad Dahlan Cirebon, yang saat ini sudah melebur menjadi UMMADA, Hj Ruswati, Ners, M Kep mengungkapkan, merger tiga kampus kesehatan menjadi sebuah Universitas ini, merujuk kepada SK Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kepmendikbudristek) RI Nomor 405/ E/ 0/ 2024.

 

"UMMADA gabungan tiga kampus ini, merupakan salahsatu, dari lima Universitas hasil merger Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) di Indonesia," ungkap Ruswati. 

 

BACA JUGA:IM3 Ujicoba Jaringan Stabil di Kota Cirebon

 

Senada, Ketua STF Muhammadiyah Cirebon, yang juga kini sudah merger, Apt. Iin Indawati, M Farm menerangkan, lahirnya UMMADA Cirebon ini membawa sebuah komitmen untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi yang mencetak tenaga kesehatan handal dan kompeten.

 

"Sejalan dengan komitmen itu, tenaga pendidik harus terus mengupgrade keilmuan. Itu sudah kami lakukan dengan mempersiapkan sejumlah dosen yang mumpuni," ujar Iin. 

 

UMMADA Cirebon, kata Iin, saat ini memiliki 14 prodi, yang sebelumnya hanya 7 prodi saja dari tiga kampus.

Itu menunjukkan kesiapan pihak kampus dalam menjawab tantangan jaman yang harus dipersiapkan sadari dini. 

 

BACA JUGA:PKS Konsisten, Ingin Wujudkan Poros Tengah di Pilkada

 

14 prodi yang ada di UMMADA Cirebon, adalah Profesi Ners, Profesi Kebidanan, S1 keperawatan, S1 Kebidanan, S1 Administrasi Rumah Sakit, S1 Manajemen, S1 Akutansi, S1 Farmasi, S1 Kesehatan Masyarakat, DIII Keperawatan, DIII Radiodiagnostik dan Radioterapi, DIII Fisioterapi. 

 

"Harapan kedepan, UMMADA Cirebon bisa menjadi kampus kesehatan rujukan masyarakat," kata Iin, yang didampingi Ketua STIKes Muhammadiyah Cirebon: Hj. Sri Musfiroh, S Si T, M Kes.

 

Sementara itu, Ketua PDM Kabupaten Cirebon, Novan Hardiyanto, S Pd, M Pd I, menambahkan, UMMADA Cirebon ini menjadi wujud dari komitmen organisasi untuk mengembangkan lembaga pendidikan tinggi, yang manfaatnya bisa dirasakan luas oleh masyarakat.

 

BACA JUGA:RPJPD 2025-2045 Disahkan: Begini Strategi Pembangunan 20 Tahun ke Depan

 

Hal tersebut, kata Novan, sejalan dengan keputusan Organisasi di tingkat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang mana saat ini PP Muhammadiyah memang tengah menambah jumlah Universitas pada sejumlah daerah di Indonesia.

 

"Alhamdulillah, UMMADA Cirebon sudah terbentuk, ini adalah hasil dari proses panjang dan kerja keras semua pihak. Kami berharap kehadiran UMMADA bisa dirasakan masyarakat luas, bukan hanya di Cirebon," kata Novan. (sep)

Sumber: